Meraih lima hidayah ilahi dengan usaha dan doa

photo author
- Minggu, 6 Agustus 2023 | 17:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Yogya, Ketua 3 ICMI DIY. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Yogya, Ketua 3 ICMI DIY. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Bagaimana cara meraih lima hidayah ilahi dengan usaha dan doa?

Secara bahasa, hidayah berasal dari bahasa Arab; hada, hudan atau hidayah yang artinya memberikan petunjuk, lawan kata menyesatkan.

Sedangkan menurut istilah, Rasyid Ridha menjelaskan bahwa hidayah adalah petunjuk atau bimbingan halus yang memungkinkan penerimanya dapat melakukan sesuatu yang mereka kehendaki.

Baca Juga: Sembilan perwujudan perilaku belajar anak, di antaranya kebiasaan dan keterampilan

Oleh karena itu, melalui pertolongan Allah, manusia berusaha untuk dipimpin pada jalan yang benar sampai manusia mencapai kesempurnaan dirinya.

Manusia benar-benar membutuhkan petunjuk dan penerangan dari Allah dalam urusan sehar-hari. Untuk itu manusia harus berusaha mencari ilham, pertolongan, dan hidayah dari Allah, sebagaimana firman-Nya:

“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) meeka yang sesat”. (QS. Al-Fatihah; 1:6-7).

Menurut Syekh Ahmad Mustafa Al-Maraghi, ada lima macam hidayah yang dianugerahkan kepada manusia; yaitu hidayat ilhami, hidayah hawasyi, hidayah aqli, hidayah adyani, dan hidayah taufiqi.

Senada dengan iyu, Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar, menyatakan bahwa hidayah yang diberikan Allah kepada semua makhhik-Nya itu dalam lima bentuk:

hidayah al-wijdan atau hidayah al-ilham (isntink, naluri), hidayah al-hawas (indera), hidayah al-'aql (akal rasio), hidayah al-wahyi (wahyu, agama) dan hidayah al-
tawfiq atau al-ma'unah.

Baca Juga: Nama PRSI berubah menjadi Akuatik Indonesia, berikut logo barunya

Syekh Thantawi Jauhari menyebut hidayah pertama sebagai hidayah gharizah (insting); sejak manusia lahir otomatis ia bernapas, menangis, dan menyusu ke ibunya. Inilah insting untuk mempertahankan hidup.

Hidayah haswasyi adalah pemberian Allah kepada manusia yang berupa panca indra, sebagaimana firman-Nya:

“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata. lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. (QS. Al-Balad; 90:8-10).

Hidayah yang ketiga adaah hidayah aqli, yakni hidayah akal budi atau budaya manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X