HARIAN MERAPI - Berikut ini adalah khotbah slat Idul Adha Khamim Zarkasih Putro dengan tema: Idul Adha menuju terbentuknya keluarga sakinah mawaddah warahmah.
Kaum muslmin yang dirahmati Allah!
Untuk kesekian kalinya Allah SWT menganugerahi kita nikmat berhari raya ‘Idul Adha. Terasa cepat waktu beredar, zaman bertukar. Masih segar dalam ingatan kita, setahun yang lalu kita merayakan ‘Idul Adha.
Baca Juga: Mengenal virus Oz, penyakit baru yang ditularkan melalui satwa liar
Pada hari ini Rabu, 10 Dhulhijjah 1444 H, bertepatan dengan tanggal 28 Juni 2023 M, bertempat di Lapangan ASRI Wirobrajan Yogyakarta,
Umat Islam di seputar Tegalmulyo, Kuncen, Gampingan, Singosaren, Wirobrajan Bagian Utara dan sekitarnya, juga umat Islam sedunia di masing-masing tempat, bertemu dan merayakan ‘Idul Adha tahun ini dalam suasana yang penuh kegembiraan,
meskipun umat Islam masih didera berbagai ujian, cobaan dan kesulitan hidup yang tiada putus-putusnya. Semoga secara bertahap berbagai ujian dan cobaan hidup ini secara bertahap dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.
Pada Hari Raya Adha yang penuh dengan nikmat karunia Allah Yang Maha Rahman ini, marilah yang pertama-tama kita mengingati akan kebesaran Allah, Pencipta seluruh alam ini, kita syukuri segala rahmat dan nikmat-Nya.
Dengan banyak mengingat Allah, Allah akan banyak mengingati kita, Allah akan senang dan cinta kepada kita.
Dan dengan banyak mensyukuri rahmat dan nikmat-Nya itu, Allah akan semakin menambah rahmat dan nikmat-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam QS Ibrahim, 14: 7 :
Baca Juga: Ada sembilan tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan, yang kadang tidak disadari
Artinya : ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami (Allah) akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Orang yang banyak ingat dan bersyukur kepada Allah SWT pasti hidupnya akan bahagia, tenang dan tenteram.
Oleh karena itu biasakanlah untuk banyak mengingat Allah dan mensyukuri nikmat-Nya, pasti akan kita rasakan sendiri akan hasil dan akibatnya yang sangat indah dalam kehidupan kita di dunia ini, lebih-lebih di akhirat kelak.
Kita sebagai manusia adalah satu makhluk Allah yang terbaik kejadiannya, susunan
jasmani dan rohaninya. Dengan panca indera dan akal, dengan hati dan nafsu, manusia menjadi makhluk yang ber-tamaddun (berperadaban).