Khotbah Idul Adha Khamim Zarkasih Putro: Idul Adha menuju terbentuknya keluarga sakinah mawaddah warahmah

photo author
- Rabu, 28 Juni 2023 | 05:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Yogya, Ketua 3 ICMI DIY. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Yogya, Ketua 3 ICMI DIY. (Dok. Pribadi)

Kedua, Ibrahim mendidik anaknya Ismail, anak kesayangannya itu dengan cara yang sangat demokratis penuh dialogis. 

Ketiga, Ibrahim AS mendidik keterbukaan kepada anaknya.

Keempat, Ibrahim mendidik anaknya agar memiliki keberanian.

Kelima, Ibrahim mendidik anaknya untuk memiliki kerelaan berkorban, sekalipun yang dikorbankan adalah jiwanya sendiri.

Keenam, Ibrahim mendidik anaknya agar taat kepada Allah SWT dengan cara hanya menyembah kepada-Nya saja.

Ketujuh, Ibrahim mendidik anaknya di samping taat dan patuh kepada Allah juga kepada kedua orangtua.

Kedelapan, Ibrahim mendidik anaknya menjadi anak yang memiliki kepercayaan diri (self confidence).

Kesembilan, Ibrahim mendidik anaknya agar menjadi anak yang sabar.

Sedikitnya ada enam situasi di mana seseorang harus sabar; yaitu (1) sabar terhadap petaka dunia, (2) sabar terhadap gejolak nafsu, (3) sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT, (4) sabar dalam kesulitan berdakwah di jalan Allah, (5) sabar di medan perang, dan (6) sabar dalam pergaulan dengan manusia.

Sifat sabar inilah yang dapat menjadikan seseorang tetap tabah menghadapi berbagai problematika kehidupan, dari yang sifatnya ringan sampai kepada problematika yang sangat berat lagi pelik tak berujung.

Allahu Akbar Allahu Akbar. Laa ilaha illallahu allaahu akbar. Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Ketika ingin membangun sebuah keluarga sakinah mawaddah warahmah dapat juga kita melihat dengan atau dari sudut pandang surat Al-Fatihah.

Konsep yang ada dalam surat ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan membangun sebuah keluarga sakinah. Mulai dari bacaan Basmalah hingga penutup dengan bacaan pengabulan harapan, semuanya penuh makna yang Subhanallah sangat luar bisa.

Marilah kita coba untuk merenungi makna yang ada secara sederhana dan aplikatif bagi kehidupan berkeluarga. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang

Ketika memulai sesuatu kita diwajibkan memulai dengan mengawalinya atas nama Sang Pencipta yaitu Allah SWT.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X