HARIAN MERAPI - Bagaimanakah etika membaca dan mentadabburi Al Quran?
Al Quran bagi seorang muslim diyakini merupakan Kitab Suci yang paling terpelihara keasliannya, sebagaimana firman-Nya: “Kami telah menurunkan Al Quran dan Kami pulalah yang akan memeliharanya”. (QS. Al-Hijr, 15:9).
Kata “Qur’an” digunakan sebagai nama Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berfungsi sebagai hudan, artinya petunjuk bagi kehidupan manusia dalam mengarungi hidup ini (QS. Al-Baqarah; 2:2)
dan sebagai furqon, artinya pembeda antara yang baik dengan yang buruk, yang halal dengan yang haram, yang salah dengan yang benar, yang indah dengan yang jelek, dan yang dapat dilakukan dengan yang dilarang (QS. Al-Baqarah; 2:185).
Sedangkan secara istilah, Al Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril dalam bahasa Arab untuk menjadi petunjuk bagi manusia sepanjang masa.
Perlu difahami bagi orang-orang yang beriman, bahwa untuk membaca Kitab Suci Al Quran itu ada etika-etikanya. Orang yang mengabaikan etika-etika ini, tidak memeliharanya dengan baik, belum bisa dikategorikan sempurna bacaannya.
Akan tetapi bacaannyapun tetap bermanfaat dan tidak sia-sia dalam arti tetap berpaala di sisi Allah, meskipun kurang sempurna.
Salah satu dari etika itu adalah orang yang membaca Kitab Suci Al Quran adalah bersifat ikhlas kepada Allah SWT serta mengharapkan keridhaan-Nya.
Baca Juga: Antisipasi Temuan Penyakit, Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki SKKH dan SKSR
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ikhlas berarti bersih hati atau tulus hati. Dalam ajaran Islam, ikhlas adalah roh dari suatu amal perbuatan.
Akhlakul karimah yang berupa ikhlas ialah buah dari ihsan yaitu suatu keyakinan seseorang bahwa yang kita lakukan diketahui dan dilihat oleh Allah SWT.
Adapun etika yang berikutnya adalah khusu’ saat membaca Al Quran. Firman Allah SWT:
“Katakanlah: ‘Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (QS. 17:107)
dan mereka berkata: ‘Mahasuci Rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.’ (QS. 17:108) Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (QS. 17:109)” (al-Isra’; 17:107-109).