mimbar

Etika membaca dan mentadabburi Al Quran, di antaranya ikhlas mengharapkan ridha-Nya

Sabtu, 3 Juni 2023 | 05:33 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Bagaimanakah etika membaca dan mentadabburi Al Quran?

Al Quran bagi seorang muslim diyakini merupakan Kitab Suci yang paling terpelihara keasliannya, sebagaimana firman-Nya: “Kami telah menurunkan Al Quran dan Kami pulalah yang akan memeliharanya”. (QS. Al-Hijr, 15:9).

Kata “Qur’an” digunakan sebagai nama Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berfungsi sebagai hudan, artinya petunjuk bagi kehidupan manusia dalam mengarungi hidup ini (QS. Al-Baqarah; 2:2)

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Kalurahan Wedomartani gelar sarasehan libatkan generasi muda lintas iman, tujuannya ini

dan sebagai furqon, artinya pembeda antara yang baik dengan yang buruk, yang halal dengan yang haram, yang salah dengan yang benar, yang indah dengan yang jelek, dan yang dapat dilakukan dengan yang dilarang (QS. Al-Baqarah; 2:185).

Sedangkan secara istilah, Al Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril dalam bahasa Arab untuk menjadi petunjuk bagi manusia sepanjang masa.

Perlu difahami bagi orang-orang yang beriman, bahwa untuk membaca Kitab Suci Al Quran itu ada etika-etikanya. Orang yang mengabaikan etika-etika ini, tidak memeliharanya dengan baik, belum bisa dikategorikan sempurna bacaannya.

Akan tetapi bacaannyapun tetap bermanfaat dan tidak sia-sia dalam arti tetap berpaala di sisi Allah, meskipun kurang sempurna.

Salah satu dari etika itu adalah orang yang membaca Kitab Suci Al Quran adalah bersifat ikhlas kepada Allah SWT serta mengharapkan keridhaan-Nya.

Baca Juga: Antisipasi Temuan Penyakit, Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki SKKH dan SKSR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ikhlas berarti bersih hati atau tulus hati. Dalam ajaran Islam, ikhlas adalah roh dari suatu amal perbuatan.

Akhlakul karimah yang berupa ikhlas ialah buah dari ihsan yaitu suatu keyakinan seseorang bahwa yang kita lakukan diketahui dan dilihat oleh Allah SWT.

Adapun etika yang berikutnya adalah khusu’ saat membaca Al Quran. Firman Allah SWT:

“Katakanlah: ‘Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (QS. 17:107)

dan mereka berkata: ‘Mahasuci Rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.’ (QS. 17:108) Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (QS. 17:109)” (al-Isra’; 17:107-109).

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB