Baca Juga: Film horor 'Paku Tanah Jawa' berangkat dari mitos yang berkembang di masyarakat sekitar Gunung Tidar
Etika penting yang lain dalam membaca Al Quran adalah harus merenungi apa yang dibacanya, memahami maksudnya dengan penuh kesadaran dan tidak lalai.
Firman Allah SWT: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shaad; 38:29).
Juga firman-Nya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad; 47:24).
Membaca Al Quran hendaklah disertai dengan kehadiran kalbu, memahami maknanya, dengan kekhusyukan hati serta merasakan sedang bercakap-cakap/berdialog dengan Allah SWT melalui Al-Quran.
Firman Allah SWT: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (QS. Shaad, 38:29).
Baca Juga: Petung Jawa weton Minggu Legi 4 Juni 2023, dimana pun berada cepat adaptasi dengan lingkungan
Ketika seorang muslim sudah mampu membaca dan memahami kandungan Al Quran, maka wajib baginya untuk mengajarkan kepada orang lain.
Firman Allah SWT: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya nenetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr, 103:3).
Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Orang yang terbaik dari kalian ialah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari).
Membela Al Quran adalah kewajiban setiap muslim untuk menjaga dan memelihara Al-Qur’an baik secara tekstual/keasliannya maupun pemahaman/penafsirannya.
Banyak sudah upaya untuk mendistorsi kandungan Al Quran yang dilakukan oleh para pembenci Islam. Umat Islam harus menyadari persoalan ini dan secara pribadi maupun berjamaah harus ikut andil dalam membela dan mempertahankan Kitab Suci Al Quran itu. *