Keempat; diilhamkan kepada manusia dua jalan (kefasikan dan ketakwaan). Jangan sampai
menjadi orang yang merugi karena mengambil jalan kefasikan. Firman Allah SWT: “Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam; 91:9-10).
Kelima, orang yang menyucikan hatinya adalah mereka yang lebih memperhatikan kehidupan
akhirat. Firman Allah SWT: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la; 87:14-17).
Keenam, janganlah menganggap diri sebagai orang yang paling benar. Firman Allah SWT:
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci (orang Yahudi
danvNasrani)? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikit pun. Perhatikanlah betapa mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka). Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang (Yahudi) yang telah diberi bagian (pengetahuan) dari Kitab (Taurat), (betapa) mereka percaya kepada jibt dan tagut serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisya; 4:49-51).
Ketujuh, janji Allah SWT bagi orang-orang yang menjaga kesucian hati (kesehatan
jiwanya) adalah surga ‘Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai yang sangat indah dan
mereka kekal selamanya di dalamnya. Firman Allah SWT: “(yaitu) surga-surga ‘Adn, yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang
menyucikan diri.” (QS. Thaha; 20:76).
Konsep “mens sana in corpore sano” ini masih relevan hingga hari ini dan sering digunakan
dalam konteks kesehatan, olahraga, dan pendidikan untuk menekankan pentingnya keseimbangan antara fisik dan mental. Dirgahayu Dokter Indonesia.*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY,
Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta