mimbar

Menjaga ingatan tetap prima dalam belajar, di antaranya dengan observasi dan resitasi

Jumat, 14 Maret 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY, Senat Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Menjaga ingatan tetap prima dalam belajar, di antaranya bisa dilakukan dengan observasi dan resitasi.

Mengingat menurut Sarlito Wirawan (Psikolog) adalah perbuatan menyimpan hal-hal yang
sudah pernah diketahui untuk pada suatu saat lain dikeluarkan dan digunakan kembali. Terdapat tiga jenis ingatan yaitu ingatan sensori, ingatan jangka pendek, dan ingatan jangka panjang.

Semua pengetahuan yang masuk ke dalam jiwa seseorang akan disimpan dalam ingatan atau memori (memory).

Baca Juga: Coretax dituding jadi pemicu melambatnya serapan pajak, begini tanggapan Anggito Abimanyu

Agar ingatan atau memori yang sudah dimiliki seseorang dapat tersimpan dengan baik dan
sewaktu-waktu mudah direproduksi kembali, Ki Fudyartanta menjelaskan sedikitnya ada sembilan strategi jitu menjaga ingatan dalam belajar; yakni:

Pertama, bahan yang dipelajari harus mempunyai arti dan makna (meaningfull). Dalam
belajar, sesuatu yang memiliki arti atau bermakna akan mempermudah untuk dipelajari, baik untuk dipelajari (untuk dimasukkan dalam memori), maupun retensi serta reproduksinya (recall).

Adapun pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dan mengkaitkannya dengan pelajaran sehingga akan menghasilkan konsep-konsep baru.

Kedua, mengidentifikasikan tugas dalam mengingat. Hal ini senada dengan mengadakan
asosiasi. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalan memori seseorang.

Baca Juga: 270 Tahun Daerah Istimewa Yogyakarta Canangkan Tumata, Tuwuh, Ngrembaka

Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa yang lain.

Ketiga, belajar dengan mengobservasi. Metode observasi dalam proses belajar mengajar
diartikan sebagai cara mengajarkan materi pelajaran dengan mengajak siswa mengamati secara teliti pada suatu obyek kajian.

Adapun kelebihan metode observasi adalah siswa dilibatkan untuk turut berpikir sehingga emosi siswa dapat terlibat langsung. Albert Bandura menyimpulkan bahwa manusia mengambil informasi dan memutuskan tingkah laku yang akan diadopsi berdasarkan lingkungan dan
tingkah laku orang lain yang ada di sekitarnya (observational learning).

Keempat, membuat resitasi, yakni membuat ucapan-ucapan tiruan (mengucapkan kembali)
untuk dirinya sendiri terhadap bahan pelajaran yang duipelajarinya.

Baca Juga: Bikin jera koruptor, Presiden Prabowo berniat bangun penjara di pulau terpencil

Dengan resitasi ini akan lebih mudah meringankan siswa yang akhirnya dapat menanamkan akan pentingnya arti dan manfaat belajar bagi dirinya sehingga anak-anak  akan termotivasi untuk semangat dan giat di dalam belajarnya sehingga prestasi (hasil) belajar akan tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB