7. Sabda rasulullah Muhammad SAW: ''Orang yang jujur akan mendapatkan kepercayaan
dari Allah SWT dan manusia.'' (HR. Abu Dawud).
Berikut beberapa cara untuk menanamkan kejujuran kepada anak-anak sebagai berikut:
Pertama, membangun kepercayaan: (1) Berikan contoh yang baik: Anak-anak belajar dari apa
yang mereka lihat, jadi penting untuk memberikan contoh kejujuran dalam perilaku sendiri,
(2). Jujur dalam berbicara: berbicaralah dengan jujur dan terbuka kepada anak-anak, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbicara dengan orang tua, dan
(3) Membuat perjanjian: Buatlah perjanjian dengan anak-anak untuk selalu berbicara dengan jujur, dan berikan konsekuensi yang adil jika mereka tidak menjaga perjanjian tersebut.
Kedua, mengajarkan nilai kejujuran: (1) Menggunakan cerita: Ceritakanlah kisah-kisah yang
mengajarkan nilai kejujuran, seperti cerita tentang anak-anak yang berbohong dan mengalami
konsekuensi negative,
(2) Menggunakan permainan: Mainkanlah permainan yang mengajarkan nilai kejujuran, seperti permainan ''Truth or Dare'' yang dimodifikasi untuk anak-anak, dan (3) Menggunakan pembelajaran yang interaktif: Gunakanlah metode pembelajaran yang interaktif, seperti
diskusi kelompok atau presentasi, untuk mengajarkan nilai kejujuran.
Ketiga, membuat anak-anak merasa nyaman: (1) membuat anak-anak merasa aman: Pastikan
anak-anak merasa aman dan nyaman untuk berbicara dengan orang tua, sehingga mereka tidak takut untuk mengakui kesalahan,
(2) menggunakan bahasa yang positif: Gunakanlah bahasa yang positif dan mendukung, sehingga anak-anak merasa nyaman untuk berbicara dengan orang tu, dan (3).
menghindari kritik yang berlebihan: Hindarilah kritik yang berlebihan atau kasar, karena dapat
membuat anak-anak merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbicara dengan orang tua.
Keempat, mengajarkan konsekuensi: (1) mengajarkan konsekuensi yang adil: Ajarkanlah
anak-anak bahwa ada konsekuensi yang adil untuk setiap tindakan, termasuk berbohong,
(2) menggunakan contoh yang nyata: Gunakanlah contoh yang nyata untuk mengajarkan konsekuensi, seperti anak-anak yang berbohong dan mengalami konsekuensi negative, dan (3) menghindari hukuman yang berlebihan: Hindarilah hukuman yang berlebihan atau kasar, karena dapat membuat anak-anak merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbicara dengan orang tua.*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan DIY