Menanamkan kejujuran kepada anak, di antaranya dengan membangun kepercayaan dan konsekuensi

photo author
- Selasa, 18 Februari 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan DIY (Dok. Pribadi)

7. Sabda rasulullah Muhammad SAW: ''Orang yang jujur akan mendapatkan kepercayaan
dari Allah SWT dan manusia.'' (HR. Abu Dawud).

Berikut beberapa cara untuk menanamkan kejujuran kepada anak-anak sebagai berikut:
Pertama, membangun kepercayaan: (1) Berikan contoh yang baik: Anak-anak belajar dari apa
yang mereka lihat, jadi penting untuk memberikan contoh kejujuran dalam perilaku sendiri,

(2). Jujur dalam berbicara: berbicaralah dengan jujur dan terbuka kepada anak-anak, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbicara dengan orang tua, dan

(3) Membuat perjanjian: Buatlah perjanjian dengan anak-anak untuk selalu berbicara dengan jujur, dan berikan konsekuensi yang adil jika mereka tidak menjaga perjanjian tersebut.

Kedua, mengajarkan nilai kejujuran: (1) Menggunakan cerita: Ceritakanlah kisah-kisah yang
mengajarkan nilai kejujuran, seperti cerita tentang anak-anak yang berbohong dan mengalami
konsekuensi negative,

(2) Menggunakan permainan: Mainkanlah permainan yang mengajarkan nilai kejujuran, seperti permainan ''Truth or Dare'' yang dimodifikasi untuk anak-anak, dan (3) Menggunakan pembelajaran yang interaktif: Gunakanlah metode pembelajaran yang interaktif, seperti
diskusi kelompok atau presentasi, untuk mengajarkan nilai kejujuran.

Ketiga, membuat anak-anak merasa nyaman: (1) membuat anak-anak merasa aman: Pastikan
anak-anak merasa aman dan nyaman untuk berbicara dengan orang tua, sehingga mereka tidak takut untuk mengakui kesalahan,

(2) menggunakan bahasa yang positif: Gunakanlah bahasa yang positif dan mendukung, sehingga anak-anak merasa nyaman untuk berbicara dengan orang tu, dan (3).
menghindari kritik yang berlebihan: Hindarilah kritik yang berlebihan atau kasar, karena dapat
membuat anak-anak merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbicara dengan orang tua.

Keempat, mengajarkan konsekuensi: (1) mengajarkan konsekuensi yang adil: Ajarkanlah
anak-anak bahwa ada konsekuensi yang adil untuk setiap tindakan, termasuk berbohong,

(2) menggunakan contoh yang nyata: Gunakanlah contoh yang nyata untuk mengajarkan konsekuensi, seperti anak-anak yang berbohong dan mengalami konsekuensi negative, dan (3) menghindari hukuman yang berlebihan: Hindarilah hukuman yang berlebihan atau kasar, karena dapat membuat anak-anak merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbicara dengan orang tua.*

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan DIY

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X