HARIAN MERAPI - Pemaaf adalah salah satu sifat yang sangat penting dalam pergaulan antar manusia. Memaafkan memiliki bobot yang berbeda antara satu orang dengan yang lain. Namun secara umum, memaafkan melibatkan keputusan yang disengaja untuk melepaskan rasa dendam dan amarah.
Tindakan yang menyakiti atau menyinggung seseorang mungkin akan selalu dikenang adanya.
Namun, berusaha memaafkan dapat mengurangi cengkeraman dendam dan kemarahan yang ada di hati seseorang.
Berikut beberapa ayat Al-Quran dan Al-Hadits yang menjelaskan tentang pemaaf:
1. Firman Allah SWT: ''Dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain, Allah akan
memaafkan dosa-dosa mereka.'' (QS. Al-Nur; 24:22).
Baca Juga: Ngalap Berkah pada Tradisi Srobong Gobang di Temanggung, Warga Berebut Gunungan di Makam Kiai Tlilir
2. Firman Allah SWT: ''Dan jika kamu memaafkan dan mengampuni, maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS. At-Taghabun; 64:14).
3. Firman Allah SWT: ''Dan janganlah kamu meminta kematian karena kesulitan yang
menimpamu. Dan janganlah kamu mengharapkan kematian, kecuali jika kamu ingin menjadi orang yang baik.'' (QS. Al-Baqarah; 2:143).
4. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: ''Pemaaf adalah orang yang paling dekat dengan
Allah.'' (HR. Bukhari).
5. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: ''Pemaaf adalah orang yang paling berhak
mendapatkan pahala dari Allah.'' (HR. Muslim).
Baca Juga: Prabowo ingin bentuk koalisi permanen sampai 2029, begini tanggapan para Ketua Parpol
6. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: ''Jika kamu memaafkan orang lain, maka Allah akan
memaafkan kamu.'' (HR. Bukhari).
7. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: ''Pemaaf adalah orang yang memiliki hati yang bersih
dan jiwa yang tenang.'' (HR. Tirmidzi).
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan jiwa pemaaf yang dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari; yakni:
Pertama, mengenal diri sendiri. Kenali diri sendiri dan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Dengan demikian, seseorang dapat lebih mudah memaafkan orang lain karena dirinya juga merasa memiliki kelemahan.
Baca Juga: Apakah penderita diabetes boleh berpuasa? Jawabannya boleh asal gula darah terkontrol
Kedua, mengembangkan empati. Cobalah untuk memahami perasaan dan keadaan orang lain.
Dengan demikian, seseorang dapat lebih mudah memaafkan orang lain karena dirinya dapat
memahami bahwa mereka juga memiliki perasaan dan kelemahan.