Ayat ini memberikan tuntutan kepada Nabi Muhammad SAW terhadap apa yang semestinya ia perbuat pada waktu umatnya melancarkan tantangan, dan meragukan Al-Quran yang
dibawanya.
Keenam, syukur. Bersyukurlah pula kepada-Ku atas nikmat-Ku dengan menggunakannya di
jalan-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku, kepada nikmatnikmatku, dan mempergunakannya untuk berbuat maksiat.
Firman Allah SWT: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah; 2:152).
Ketujuh, lemah lembut. Allah mengajarkan kepada Musa dan Harun AS bagaimana cara
menghadapi Firaun, yaitu dengan kata-kata yang halus dan ucapan yang lemah lembut. Firman Allah SWT: “Berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS. Thaha; 20:44).
Kedelapan, tawadhu’. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar berlaku ramah dan
rendah hati kepada orang-orang yang baru saja beriman dan menerima seruannya, jangan sekali-kali berlaku sombong, agar hati mereka tertarik, rasa kasih sayang sesama mukmin terjalin, dan mereka juga mencintainya.
Firman Allah SWT: “Rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin.” (QS. Asy-Syuara; 26:215).
Kesembilan, berbuat kebaikan. Firman Allah SWT: “dan berbuatbaiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashash; 28:77).
Allah menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk yang ditujukan kepada Karun oleh kaumnya. Salah satunya berbuat kebaikan. Orang yang mengamalkan nasihat dan petunjuk itu akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan akhirat.
Kesepuluh, berbakti kepada orang tua. Firman Allah SWT: “Tuhanmu telah memerintahkan
agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra’; 17:23).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta
Dewan Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Daerah Istimewa Yogyakarta