HARIAN MERAPI - Ayat-ayat Al-Quran tentang keistimewaan risalah Nabi Muhammad SAW. Bulan Maulud atau Bulan Rabi’aul Awal adalah Bulan Kelahiran Nabi kita tercinta Muhammad SAW. Beliau dilahirkan pada tanggal 12 Rabi`ul Awal Tahun Gajah di Makkah al-
Mukarramah.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan momentum awal, babak baru kejayaan umat dalam konteks penyebaran agama Islam sebagai agama tauhid. Tugas dan tanggung jawab Nabi
Muhammad SAW sangat berat, karena pada saat itu Nabi dihadapkan dengan zaman yang penuh
kejahiliahan (kebodohan).
Penyakit jahiliah ini sudah pada tingkatan yang sangat kronis, keyakinan dan kepercayaan keberagamaan pada saat itu hanya menyembah berhala (patung-patung) yang diyakini memberikan kebaikan dan kebahagiaan.
Sebagai nabi dan rasul Allah, nama nabi Muhammad banyak disebut di dalam Al-Qur’an
dengan berbagai keistimewaannya. Mulai dari penegasan Allah bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah, nabi Muhammad sebagai nabi yang terakhir dan sebagainya.
Allah SWT berfirman bahwa Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang menjadi panutan dan teladan bagi umat karena sifatnya dan akhlaknya yang terpuji. Kita sebagai umatnya wajib menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri teladan dalam upaya meraih ridha Allah SWT hidup di dunia ini.
Ada beberapa keistimewaan nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah kenabian yang
termaktub dalam Kitab Suci Al-Quran; diantaranya:
Pertama, mengajak untuk tidak menyekutukan Allah, sebagaimana firman-Nya “Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran; 3:64).
Baca Juga: Kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis meningkat dua kali lipat saat Festival 1001 Lampion
Kedua, bentuk pertolongan Allah yang diberikan kepada orang mukmin, dengan membisikkan ke dalam hati orang kafir rasa takut untuk melanjutkan peperangan, karena mereka mempersekutukan-Nya. Firman Allah SWT: “Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. (Itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.” (QS. Ali Imran; 3:151).
Ketiga, setelah menjelaskan w yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, kemudian
Allah menjelaskan golongan mukmin lain-nya yang mendapat imbalan yang sama.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya di antara Ahlulkitab ada yang beriman kepada Allah dan pada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka. Mereka berendah hati kepada Allah dan tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga murah. Mereka itu memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah Mahacepat perhitungan-Nya.” (QS. Ali Imran; 3:199).
Keempat, orang Yahudi yang pernah menerima Kitab Taurat dan orang Nasrani yang pernah
menerima Kitab Injil, dalam ayat ini diperintahkan agar mereka percaya kepada Al-Qur'an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang membenarkan isi kedua kitab mereka.
Baca Juga: Gunung Rinjani hadapi ancaman serius polusi sampah
Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab, berimanlah pada apa yang telah Kami turunkan (Al-Qur’an) yang membenarkan Kitab yang ada padamu sebelum Kami mengubah wajah-wajah(-mu), lalu Kami putar ke belakang (sebagai penghinaan) atau Kami laknat mereka sebagaimana Kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Ketetapan Allah (pasti) berlaku.” (QS. An-Nisa’; 4:47).