ADA saja ulah pengunjung Lapas Wirogunan Yogya menyelundupkan barang haram untuk warga binaan. Untung petugas Lapas sigap dan berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut.
Pada Selasa pekan lalu ada dua kejadian yang waktunya hampir bersamaan, yakni dua pengunjung memanfaatkan jam besuk untuk menyelundupkan pil koplo.
Itu terungkap ketika petugas melakukan penggeledahan badan pengunjung, di saku AA ditemukan bungkusan plastik berisi 8 butir pil koplo.
Baca Juga: Begini cara menjaga kesehatan usai Lebaran
Sedang satunya lagi, di kaki EF ditemukan 66 butir pil koplo yang telah dimasukkan di dalam plastik dan direkatkan dengan plester di kedua kakinya. Andai petugas tidak menggeledah hingga kaki, mungkin tidak ketahuan. Namun, petugas sesuai SOP melakukan penggeledahan secara cermat dan mendapatkan pil koplo tersebut.
Apa yang dilakukan AA dan EF sebenarnya sangat berani dan kelewatan. Dalam beberapa kasus penyelundupan narkoba, biasanya barang dimasukkan ke makanan atau barang yang tidak kelihatan dari luar. Namun yang dilakukan AA dan EF sangat terang benderang. Begitu digeledah saku dan celana langsung ketahuan. Mereka kemudian diserahkan ke Polsek Pakualaman untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kita tak habis pikir, mengapa di tempat yang notabene penjagaannya sangat ketat, masih saja ada orang yang berusaha menyelundupkan barang haram ke warga binaan. Untungnya, petugas Lapas telah mendapat bimbingan dan briefing yang memadai terkait dengan pengawasan dan tindakan terhadap pengunjung yang mencurigakan.
Baca Juga: Dapat dukungan berbagai elemen agar mencalonkan Bupati Bantul, begini tanggapan Untoro Haryadi
Langkah sigap petugas Lapas Wirogunan ini tentu mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Sebab, selama ini masih ada kesan Lapas bisa ditembus penyelundupan, bahkan melibatkan oknum petugas.
Namun dengan kejadian di atas memperlihatkan betapa petugas Lapas Wirogunan tetap memegang komitmen kuat untuk tidak main mata dengan penyelundup, sehingga mereka yang kedapatan berbuat kriminal tetap ditindak dan diserahkan ke polisi.
Peristiwa tersebut sekaligus menjadi contoh bagi petugas Lapas lainnya, untuk tidak tergoda iman dalam menjalankan tugas.
Tak ada toleransi bagi siapapun yang hendak menyelundupkan narkoba atau barang haram ke Lapas. Seiring dengan itu, petugas juga harus dilengkapi dengan peralatan yang canggih untuk melakukan deteksi terhadap pengunjung. Intinya, jangan sampai lapas kebobolan, karena akan merusak citra penegakan hukum. (Hudono)