Misalnya, seorang anak mungkin diajari untuk berkeinginan mencapai tingkat sekolah yang lebih tinggi, tetapi kurang mampu untuk membuat prestasi yang baik.
Kenyataan ini menjadikan anak merasa hidupnyua kurang nyaman dan cenderung menyalahkan diri sendiri.
Seseorang mungkin ingin bergabung dengan band sekolah, atau tim sepak bola, atau klub-klub lainnya atau untuk bertindak jadi pimpinan dalam permainan, tetapi lantas menjadi frustrasi karena tidak memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk meraih berbagai keinginan itu.
Demikianlah, seseorang mengalami frustrasi karena ingin mencapai suatu tujuan yang berada di luar kemampuan untuk melaksanakannya.
Ketiga, frustrasi yang disebabkan oleh konflik. Sumber-sumber frustrasi juga terdapat dalam konflik-konflik motif, di mana perwujudan suatu konflik dicampuri atau diganggu oleh perwujudan konflik yang lain.
Dalam perilaku agresi remaja misalnya, seorang remaja biasanya terlibat dalam beberapa konflik. Di satu pihak dia ingin menunjukkan kemarahannya, di lain pihak dia takut akan pengucilan teman sebayanya kalau itu dilakukan.
Di samping itu, perilaku agresif juga bertentangan dengan norma-norma masyarakat.
Di beberapa kalangan masyarakat, motivasi seksual seringkali bertentangan dengan standar seksual yang diterima masyarakat. Konflik lain adalah antara kebebasan dan kebutuhan kekerabatan atau aspirasi karir dengan realitas ekonomi.
Hidup ini penuh dengan pertentangan dan frustrasi yang timbul dari keadaan konflik-konflik tadi.
Menurut beberapa penelitian, anak yang ditolak teman seusianya menunjukkan tingkat perilaku agresif yang tinggi baik secara verbal maupun fisik pada teman seusianya di kelas.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola rasa frustasi yang sedang dialami seseorang, yaitu:
Pertama, tenangkan diri. Menenangkan diri merupakan cara paling ampuh yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa frustrasi.
Kedua, bercerita kepada orang lain. bercerita kepada orang yang dapat dipercaya merupakan cara yang dapat dilakukan ketika ada yang mengganggu pikiran atau hal yang membuat seseorang kecewa dan frustrasi.