Enam cara mengatasi frustrasi, diantaranya dengan bercerita dengan orang lain

photo author
- Sabtu, 25 November 2023 | 16:40 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Ada enam cara mengatasi frustrasi, diantaranya adalah dengan bercerita dengan orang lain.

Frustrasi, berasal dari bahasa Latin frustratio, adalah perasaan kecewa akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Makin penting tujuannya, makin besar frustrasi yang akan dirasakannya.

Dalam dunia psikologi, frustrasi adalah respons emosional yang umum terhadap pertentangan, terkait dengan kemarahan, kekesalan, dan kekecewaan .

Baca Juga: Laga Persebaya Surabaya Lawan PSIS Semarang pada BRI Liga 1 Resmi Ditunda Akhir Januari, Ini Alasan dan Tanggapannya

Frustrasi muncul dari penolakan yang dirasakan terhadap pemenuhan keinginan atau tujuan individu dan kemungkinan besar akan meningkat ketika keinginan atau tujuan ditolak atau dihalangi.

Penyebab frustrasi dapat dibagi ke dalam tiga kelompok permasalahan; yaitu:

Pertama, frustrasi yang disebabkan lingkungan. Frustrasi, terhambatnya atau tercegahnya upaya mencapai tujuan kerap kali menjadi penyebab agresi.

Ketika seorang pelajar gagal menunjukkan prestasi maksimalnya, ia akan merasa sedih, marah, dan bahkan depresi.

Dalam keadaan seperti itu, besar kemungkinan ia akan menjadi frustrasi dan mengambil tindakan-tindakan yang bernuansa agresi, seperti penyerangan terhadap orang lain.

Baca Juga: Komitmen Muhammadiyah dan Danone Indonesia dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Kondisi ini menjadi mungkin dengan pemikiran bahwa agresi yang dilakukannya itu akan mengurangi emosi marah yang dialaminya.

Hambatan lingkungan dapat menggagalkan pencapaian atau pemuasan motif, dengan membuat suatu keadaan sulit atau tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai tujuan.

Hambatan ini dapat berupa sesuatu yang nyata, seperti pintu yang terkunci atau kekurangan uang, atau orang lain yang mencegah kita seperti orangtua, polisi
atau guru, tetapi dapat juga berupa sesuatu yang tidak kasat mata, seperti kepandaian yang terbatas dan sejenisnya.

Kedua, frustrasi pribadi. Tujuan yang tidak dapat tercapai dapat menjadi sumber penting dari frustrasi. Ini dapat terjadi karena tujuan-tujuan ini melebihi kemampuan manusia itu sendiri laksana pungguk merindukan bulan.

Baca Juga: Polling Institute menyebut Ganjar tak punya banyak dukungan di Jawa, Ganjar : Informasi itu Tidak Benar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X