BELAKANGAN ini banyak peristiwa bunuh diri dengan berbagai motif, umumnya karena depresi. Itu dialami bukan hanya kalangan tua, tapi juga anak muda. Bahkan beberapa hari lalu menimpa mahasiswa di Yogya dan Semarang. Mereka depresi dan nekat bunuh diri.
Di Panjatan Kulonprogo, seorang pria IW (39) ditemukan tewas gantung diri di pekarangan rumahnya beberapa hari lalu. Warga yang kebetulan sedang mencari kayu melihat IW tergantung di pohon mlinjo dalam kondisi meninggal.
Saksi pun berteriak minta tolong yang kemudian dilanjutkan laporan ke polisi. Tak ada tanda penganiayaan pada tubuh korban, sehingga polisi menyimpulkan kasus tersebut murni bunuh diri.
Baca Juga: Pedagang Motor Bekas Kena Dampak Kasus Rangka eSAF, Harga Seken Honda BeAT Terjun Bebas
Dalam kasus bunuh diri memang tidak ada yang menjadi tersangka. Pelaku bunuh diri tak mungkin dijadikan tersangka, karena sekaligus dia juga korban.
Hukum hanya dapat diterapkan kepada mereka yang membujuk atau memberi kesempatan kepada orang lain untuk bunuh diri. Sedang dalam kasus IW, tak ada yang menganjurkan atau memberi kesempatan yang bersangkutan untuk bunuh diri.
Polisi pun menutup kasus tersebut, setelah keluarga IW mengikhlaskannya karena kasusnya murni bunuh diri. Namun, mengapa IW nekat bunuh diri ? Berdasar informasi dari keluarganya, belakangan IW mengalami depresi lantaran hendak dicerai oleh istrinya. Entah apa penyebabnya, mereka sudah lama pisah ranjang.
Baca Juga: Jaksa Agung Lantik Reda Manthovani sebagai Jamintel
Diduga itulah yang menyebabkan IW depresi dan nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Sangat disayangkan perhatian keluarga sangat kurang. Bila ada anggota keluarga yang mengalami depresi, semestinya anggota keluarga lainnya memberi perhatian agar yang bersangkutan tidak berbuat nekat. Urusan keluarga acap menjadi faktor pencetus orang melakukan bunuh diri.
IW mungkin termasuk orang yang memiliki pribadi yang rapuh. Baru diancam dicerai saja sudah goyah, takut dan kehilangan akal sehat. Sayangnya, tidak ada pihak yang mendampingi atau setidaknya memberi nasihat.
Lantaran putus asa itulah IW nekat gantung diri di pekarangan sebelah rumahnya. Padahal masih banyak cara bisa dilakukan untuk mengatasi problema hidup, termasuk ancaman perceraian.
Baca Juga: Disekap, Diniaya hingga Tewas, Mayatnya Dibuang di Jurang Purworejo, Dua Terdakwa Divonis Berbeda
Biasanya, urusan keluarga bukanlah faktor tunggal penyebab orang melakukan bunuh diri. Ujung-ujungnya adalah masalah ekonomi. Sekadar perumpamaan, andai IW secara ekonomi kuat, boleh jadi tidak akan depresi ketika ditinggal istri. Untuk itulah, mengatasi bunuh diri haruslah dimulai dari mencari akar masalahnya. Cegah sedini mungkin agar orang tidak melakukan bunuh diri. (Hudono)