mimbar

Raih harapan hidup lebih baik dengan tawakal kepada-Nya

Kamis, 21 September 2023 | 17:00 WIB
Khamim Zarkasih Putro (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Mari kita raih harapan hidup lebih baik dengan tawakal kepada-Nya.

Tawakal ialah menyandarkan kepada Allah SWT tatkala menghadapi suatu
kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram

Setiap orang pasti memiliki harapan untuk hidup lebih baik; harapan untuk hidup bahagia, sejahtera, dan terhormat.

Baca Juga: Makhluk hasil usil, sukanya bikin prank pada guru baru di sebuah sekolah swasta

Manusia berharap bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, bisa terhindar dari
penderitaan, kemiskinan dan kebodohan.

Juga berharap dapat menjadi pegawai yang berdedikasi tinggi dan berprestasi, dapat menjadi muslim yang taqwa, selalu beramal shaleh, berakhlak mulia (akhlaq al-karimah) dan menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar.

Masih banyak lagi harapan yang semua itu menunjukkan keadaan yang lebih baik daripada sekarang.

Harapan hidup yang lebih baik juga berkaitan dengan ujian yang sedang dihadapi saat ini, bagaimana memaknai situasi yang ada untuk menjadikan hidup lebih bermakna, tidak patah semangat, dan penuh keikhlasan.

Ujian hidup yang sring melanda seseorang merupakan saat yang tepat untuk menabur berbagai harapan untuk kehidupan yang lebih baik dengan menebarkan nilai-nilai kemuliaan penuh kebersamaan.

Baca Juga: Ketika tentara eksentrik selamatkan dunia dari 'Perang Dunia III' ada Iko Uwais di dalamnya

Layaknya sepetak tanah, dunia adalah tempat menanam, dan harapan itu adalah laksana benih. Karena itu, untuk dapat panen, maka seseorang harus mau dan
mampu menabur benih.

Siapapun yang semakin banyak menabur benih, maka semakin banyak ia berkesempatan untuk panen. Siapa yang banyak menanam akan banyak mengetam, begitulah kira-kira sunatullah dalam kehidupan.

Hanya persoalannya, seringkali seseorang lupa bahwa harapan itu dapat menimbulkan dua perilaku; yakni:

Pertama, orang yang mempunyai harapan, tetapi tidak dibarengi dengan kemauan
dan kemampuan melakukan usaha untuk mewujudkan harapan itu. Akibatnya, harapan itu mendorong orang melakukan potong kompas atau jalan pintas.

Maunya cepat kaya dan terhormat, tetapi tidak mau bekerja keras. Lantas, muncullah sifat jahatnya, yaitu merampas hak milik orang lain dengan cara mencuri, korupsi dan sebagainya. Ujian hidup saat ini merupakan waktu yang tepat untuk muhasabah diri.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB