Ia akan selalu bersemangat, energik, kreatif dan inovatif menciptakan karya-karya baru. Dan sebaliknya, orang yang paling nista atau paling sengsara adalah orang yang tidak lagi memiliki harapan.
Orang yang hidup tanpa harapan, seperti orang yang tidak menanam apa-apa, maka ia tidak ada kesempatan untuk memetik hasil panen apapun.
Karena itu, orang yang tanpa harapan, hidupnya tidak ada energi yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu. Ia menjadi pemurung, pemalas, pemimpi, dan akhirnya hidupnya blank, kosong tanpa makna. (Oleh : Khamim Zarkasih Putro) *