Empat kedudukan anak dalam Al-Quran, salah satunya sebagai perhiasan dunia

photo author
- Minggu, 17 September 2023 | 17:00 WIB
Empat kedudukan anak dalam Al-Quran, salah satunya sebagai perhiasan dunia (Dok. Khamim Zarkasih)
Empat kedudukan anak dalam Al-Quran, salah satunya sebagai perhiasan dunia (Dok. Khamim Zarkasih)

HARIAN MERAPI - Ada empat kedudukan anak yang disebutkan dalam Al-Quran, yang mana salah satunya sebagai perhiasan dunia.

Dalam Al-Quran memang disebutkan ada empat macam kedudukan anak dalam hubungannya dengan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup orangtua.

Pertama, anak sebagai “ziinatun” (perhiasan). Firman Allah SWT: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi, 18:46).

Baca Juga: Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata nama suami dan istri sama persis dan dagangan laris setelah nemu uang

Ziinatun yang dimaksud adalah bahwa orangtua merasa sangat senang dan bangga dengan berbagai capaian prestasi dan kesuksesan yang diperoleh oleh anak-anaknya,

sehingga dia pun akan terbawa baik pula namanya di dunia, ataupun anak bisa sebagai pembawa rasa senang dan menjadikan kehidupan
berkeluarga semakin menyenangkan.

Kedua, anak sebagai “qurrota a’yun” (penyejuk hati). Allah SWT berfirman :

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam/pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan, 25:74).

Qurrota a’yun atau penyejuk hati kedua orangtua atau menyejukkan pandangan mata orangtua karena mereka mempelajari tuntunan Allah dengan tekun lalu
mengamalkannya dengan mengharap ridha Allah SWT semata.

Baca Juga: Lebih hemat naik Kereta Cepat Jakarta Bandung atau kendaraan pribadi, berikut hitung-hitungannya

Ini kedudukan anak yang terbaik yaitu manakala anak dapat menyenangkan hati dan menyejukkan mata kedua orang tuanya, dan merupakan dambaan setiap orang.

Ketiga, anak sebagai “fitnah” (ujian dan cobaan), yang ditegaskan Allah SWT: “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (At-Taghabun, 64:15).

Makna anak sebagai “fitnah” adalah ujian yang bisa memalingkan orangtua dari ketaatan atau terjerumus dalam perbuatan maksiat.

Ia merupakan amanah yang akan menguji setiap orang tua, jangan sampai orangtua terlena dan tertipu sehingga melanggar perintah Allah.

Keempat, anak sebagai ‘aduwwun (musuh). Firman Allah SWT:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X