“Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun 64:14).
Baca Juga: Kebakaran Museum Nasional segera diinvestigasi, mencari penyebab pasti kebakaran
'Aduwwun (musuh orang tuanya) adalah anak yang melalaikan bahkan
menjerumuskan orang tuanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama dan norma-norma sosial yang lain.
Ayat di atas menjelaskan ketika anak menjadi sebab kedurhakaan dan kemungkaran bagi orang tuanya.
Dari 4 macam kedudukan anak dalam Al-Quran di atas, tentu sebagai orangtua menginginkan agar anak-anaknya termasuk ke dalam kelompok qurrota a’yun.
Namun, untuk mencapainya diperlukan ketekunan dan konsistensi dalam berupaya untuk mewujudkannya, selain doa sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Furqan ayat 74 yang selalu mengalir dari hati orangtuanya.
Seyogyanya, orangtua bisa menjadi figur/teladan yang senantiasa diidolakan oleh anak-anaknya.
Karena anak merupakan cermin dari orang tuanya. Jika orangtuanya rajin shalat berjama’ah, maka anak pun akan mudah diajak untuk shalat berjama’ah.
Jika orang tua senantiasa berbicara dengan sopan dan lembut, maka anak-anak pun akan mudah menirunya, dan hendaknya memperhatikan pergaulan anak-anaknya di dalam masyarakat.
Dalam sejumlah hadits, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, bahwa doa orangtua untuk anaknya adalah doa yang dikabulkan atau doa yang mustajab.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud).
Oleh karenanya janganlah berhenti melantunkan doa-doa untuk anak kita, karena kita tidak pernah tahu, di antara ratusan atau ribuan atau malah jutaan doa yang kita lantunkan, mana yang lebih cepat dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman-Nya:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al-Mukmin, 40:60).
Anak yang saleh adalah investasi yang terbaik ketika orangtua masih hidup di dunia, terlebih lagi ketika orangtua sudah berpulang ke haribaan-Nya. Insya Allah! (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si) *