Tiga jalan meraih kebahagiaan hidup hakiki, diantaranya dengan tidak keluh kesah dan tidak membenci

photo author
- Jumat, 25 Agustus 2023 | 17:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Baca Juga: Cerita misteri roh perempuan kaya raya masih gentayangn di rumah mewahnya untuk menunjukkan dirinya masih ada

Firman Allah SWT: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”. (QS. Al-Baqarah, 2:286).

Sabda Rasulullah SAW: "Allah berfirman: "Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan.

Senyumlah walaupun hati terluka karena hinaan orang dengan satu pemahaman bahwa kita mengampuni dia karena dia tidak tau apa yang dia perkatakan kepada kita.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” (HR. Tirmidzi).

Ketiga, selalu memberi dan mudah memaafkan. Gemar memberi dan berbagi merupakan kebiasaan yang utama, walaupun kita tidak berlebih.

Baca Juga: WNI Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Jepang, Polri Terima Informasi Pelaku Sudah Ditangkap

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasululllah SAW bersabda, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.”

Hal yang dimaksud dengan tangan di atas adalah orang yang memberi, sedangkan tangan di bawah adalah orang yang menerima atau meminta.

Hadits ini menasihati agar kita menjauhi perbuatan meminta-minta; sekaligus untuk mendorong agar kita lebih suka memberi dari pada meminta karena yang memberi akan menjadi pihak yang lebih baik dari pada yang diberi.

Singkatnya, hadits ini menegaskan bahwa memberi itu lebih baik dan mulia dari pada meminta. Juga jangan merasa malas dan susah dalam memaafkan kesalahan orang lain, karena terdapat kelegaan dan ketenangan saat kita memaafkan.

Dalam sebuah hadist Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Jika kamu membuat suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (HR. Bukhari). (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si) *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X