Firman Allah SWT: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”. (QS. Al-Baqarah, 2:286).
Sabda Rasulullah SAW: "Allah berfirman: "Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan.
Senyumlah walaupun hati terluka karena hinaan orang dengan satu pemahaman bahwa kita mengampuni dia karena dia tidak tau apa yang dia perkatakan kepada kita.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” (HR. Tirmidzi).
Ketiga, selalu memberi dan mudah memaafkan. Gemar memberi dan berbagi merupakan kebiasaan yang utama, walaupun kita tidak berlebih.
Baca Juga: WNI Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Jepang, Polri Terima Informasi Pelaku Sudah Ditangkap
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasululllah SAW bersabda, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.”
Hal yang dimaksud dengan tangan di atas adalah orang yang memberi, sedangkan tangan di bawah adalah orang yang menerima atau meminta.
Hadits ini menasihati agar kita menjauhi perbuatan meminta-minta; sekaligus untuk mendorong agar kita lebih suka memberi dari pada meminta karena yang memberi akan menjadi pihak yang lebih baik dari pada yang diberi.
Singkatnya, hadits ini menegaskan bahwa memberi itu lebih baik dan mulia dari pada meminta. Juga jangan merasa malas dan susah dalam memaafkan kesalahan orang lain, karena terdapat kelegaan dan ketenangan saat kita memaafkan.
Dalam sebuah hadist Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Jika kamu membuat suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (HR. Bukhari). (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si) *