HARIAN MERAPI - Berikut ini tiga jalan untuk meraih kebahagiaan hidup hakiki, yang mana salah satunya dengan tidak keluh kesah dan tidak membenci
Setiap manusia mendambakan kebahagian hidup, yang menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yaitu suatu keadaan atau perasaan senang tenteram (lepas dari segala yang menyusahkan), mujur beruntung.
Dalam Bahasa Arab kebahagian diungkap dalam berbagai istilah, seperti al-sa’adaah, a-falaah, farhun, al-ribhun, al-hasanah; dan dalam kajian ilmu jiwa, bahwa kebahagiaan terkait dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan hidup manusia,
Baca Juga: Polusi udara berbahaya bagi tubuh karena bisa masuk ke paru-paru
baik yang bersifat rohani maupun jasmani, material dan spiritual, seperti kebutuhan terhadap materi (sandang, pangan, papan), penghargaan, status sosial, pekerjaan, keamanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, keindahan, emosional dan spiritual.
Islam mengajarkan agar setiap manusia berusaha mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, sebagaimana doa sapu jagat yang diajarkan oleh Allah SWT:
“Dan di antara manusia ada yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan lindungan kami dari azab neraka”. (QS. Al-Baqarah; 2:201).
Untuk meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, ada beberapa hal yang perlu dilakukan; yaitu:
Pertama, tidak membenci dan tidak berkeluh kesah. Jangan sekali-kali membenci seseorang hanya karena dia lebih baik darimu. Walaupun pernah menyakitimu, doakan dia untuk berubah dan menjadi baik.
Firman Allah SWT: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat, 49:10).
Juga jangan berkeluh kesah karena apa yang kita alami sebuah proses untuk kita menjadi lebih dewasa dalam banyak hal, sebaliknya perbanyaklah berdoa kepada Allah, sebagaimana firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran, 3:200).
Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla berfirman: “Apabila Aku memberi cobaan kepada hamba-Ku dengan melenyapkan kedua perkara yang dia cintai (yakni kedua matanya), kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti surga karena kehilangan keduanya.” (HR. Bukhari).
Kedua, berprasangka baik dan selalu tersenyum. Senantiasa berpikir positif meskipun kerap ditimpa musibah karena dari setiap persoalan kita dapat merasakan bahwa Allah tidak pernah memberi cobaan melebihi kekuatan kita.