Dalam pandangannya, pengetahuan datang dari tindakan, dan perkembangan kognitif sebagian besar tergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi serta aktif berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk mengembangkan pengetahuan dan melakukan sosialisasi, anak harus saling berinteraksi di antara mereka untuk saling belajar bersosialisasi dan melakukan komunikasi sosial.
Keempat, Teori Kepribadian. Manusia adalah makhluk yang “berkeyakinan” yaitu meyakini adanya benar dan salah. Kepribadian seseorang sangat mempengaruhi perilaku agresif remaja.
Salah satu teori kepribadian tentang perilaku agresif dan kekerasan yang dikemukakan Thomas dan Chess yang mengungkapkan bahwa anak yang mengalami gangguan dalam perkembangannya, sehingga lekas menjadi marah, mudah menyerang, tindakannya sulit diprediksi dan dikendalikan, cenderung
mengembangkan pola perilaku agresif pada usia selanjutnya.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor temperamen sebagai salah satu komponen kepribadian yang berhubungan dengan perilaku agresif dan kekerasan.
Baca Juga: 32 Warga Binaan Rutan Kelas IIB Wates Mendapat Remisi, Satu Orang Langsung Bebas
Kelima, Teori Frustrasi-Agresi. Agresi sebagai dorongan yang diarahkan pada tujuan tertentu, dimaksudkan untuk mengakhiri keadaan deprivasi, sedangkan frustrasi didefinisikan sebagai interferensi eksternal terhadap perilaku yang diarahkan pada tujuan.
Jadi pengalaman frustrasi mengaktifkan keinginan bertindak terhadap sumber frustrasi yang menimbulkan perilaku agresif.
Kekurangan, frustrasi, dan perasaan tidak aman penting peranannya dalam pembentukan perilaku agresif. Teori Belajar-Sosial
Keenam, Teori Belajar Sosial. Teori ini menekankan pentingnya pengamatan, perilaku model, sikap dan reaksi emosional lainnya. Albert Bandura menegaskan bahwa belajar sesungguhnya bukan merupakan suatu perbuatan yang mudah.
Namun, disadari bahwa pada umumnya perilaku individu dipelajari secara observasional melalui model yakni mengamati bagaimana suatu perilaku
baru dibentuk, dan peristiwa ini kemudian menjadi informasi penting yang mengarahkan perilaku.
Asumsi dasar dari teori dan penelitian-penelitian belajar observasional adalah sebagian besar perilaku individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model. *