Enam teori pembentukan perilaku agresif anak-anak dan remaja, diantaranya teori insting

photo author
- Jumat, 18 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

Baca Juga: Setya Novanto mendapat remisi HUT RI di Lapas Sukamiskin, ini tokoh lainnya yang dapat keringanan hukuman

Dalam pandangannya, pengetahuan datang dari tindakan, dan perkembangan kognitif sebagian besar tergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi serta aktif berinteraksi dengan lingkungannya.

Untuk mengembangkan pengetahuan dan melakukan sosialisasi, anak harus saling berinteraksi di antara mereka untuk saling belajar bersosialisasi dan melakukan komunikasi sosial.

Keempat, Teori Kepribadian. Manusia adalah makhluk yang “berkeyakinan” yaitu meyakini adanya benar dan salah. Kepribadian seseorang sangat mempengaruhi perilaku agresif remaja.

Salah satu teori kepribadian tentang perilaku agresif dan kekerasan yang dikemukakan Thomas dan Chess yang mengungkapkan bahwa anak yang mengalami gangguan dalam perkembangannya, sehingga lekas menjadi marah, mudah menyerang, tindakannya sulit diprediksi dan dikendalikan, cenderung
mengembangkan pola perilaku agresif pada usia selanjutnya.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor temperamen sebagai salah satu komponen kepribadian yang berhubungan dengan perilaku agresif dan kekerasan.

Baca Juga: 32 Warga Binaan Rutan Kelas IIB Wates Mendapat Remisi, Satu Orang Langsung Bebas

Kelima, Teori Frustrasi-Agresi. Agresi sebagai dorongan yang diarahkan pada tujuan tertentu, dimaksudkan untuk mengakhiri keadaan deprivasi, sedangkan frustrasi didefinisikan sebagai interferensi eksternal terhadap perilaku yang diarahkan pada tujuan.

Jadi pengalaman frustrasi mengaktifkan keinginan bertindak terhadap sumber frustrasi yang menimbulkan perilaku agresif.

Kekurangan, frustrasi, dan perasaan tidak aman penting peranannya dalam pembentukan perilaku agresif. Teori Belajar-Sosial

Keenam, Teori Belajar Sosial. Teori ini menekankan pentingnya pengamatan, perilaku model, sikap dan reaksi emosional lainnya. Albert Bandura menegaskan bahwa belajar sesungguhnya bukan merupakan suatu perbuatan yang mudah.

Namun, disadari bahwa pada umumnya perilaku individu dipelajari secara observasional melalui model yakni mengamati bagaimana suatu perilaku
baru dibentuk, dan peristiwa ini kemudian menjadi informasi penting yang mengarahkan perilaku.

Asumsi dasar dari teori dan penelitian-penelitian belajar observasional adalah sebagian besar perilaku individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X