HARIAN MERAPI - Hari Pramuka ke-62: Al-Qur’an tentang pemuda sebagai agen perubaha.
Hari ini kita peringati Hari Pramuka ke-62. Pada 20 Juli 1961, para wakil organisasi
kepanduan di Indonesia mengeluarkan pernyataan untuk meleburkan diri ke Gerakan Pramuka di Istana Olahraga Senayan.
Barulah pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan ke publik
secara resmi dalam upacara di halaman Istana Negara.
Baca Juga: Kendaraan Listrik GATe UGM Resmi Masuk E-Katalog Nasional, Dipasarkan Rp 180 Juta
Setiap bulan Agustus bangsa Indonesia senantiasa memperingati kiprah pemuda yang telah menorehkan tinta emasnya dalam etape sejarah perjuangan bangsa melalui gerakan Pramuka (praja muda karana) yang bermakna rakyat muda yang
suka berkarya.
Ada banyak manfaat yang dipetik dari aktif pada kegiatan Pramuka: (1) mencitai alam dan lingkungan sekitar, (2) mendapat teman-teman atau keluarga baru, (3) melatih menjadi pemimpin, (4) mengasah kemampuan dan kecakapan khusus,
(5) membantu meningkatkan rasa kepedulian antar sesama, (6) membangun karakter gotong royong, (7) mengasah keterampilan dalam berorganisasi, (8) memahami nilai-nilai kepramukaan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari,
(9) mengajarkan nilai-nilai luhur bangsa dan membentuk kepribadian, dan (1) mengajarkan cara menjaga diri dan kemandirian.
Bagaimana Al-Qu'ran melihat sosok pemuda sebagai agen perubahan suatu bangsa?
Baca Juga: Mahasiswa KKN Plus Umroh UMY laksanakan pemberdayaan di Arab Saudi 1 bulan dan ibadah umroh 2 kali
Melalui para pemuda dengan karakteristiknya yang dipaparkan Al-Qur'an, Islam berhasil menyingkirkan segala macam bentuk kekuatan kedzaliman, termasuk penjajahan di Indonesia.
Pemuda memiliki andil besar dalam sejarah kebangkitan bangsa. Maju mundurnya bangsa tergantung pada kondisi para pemudanya.
Jika pemudanya memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, dan jiwa kepemimpinan, maka bangsa itu akan maju, besar dan mampu memimpin peradaban dunia.
Sebaliknya, jika pemudanya menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti mabuk-mabukan, tawuran, pornografi, dan pornoaksi, maka masa depan bangsa itu akan suram.
Sosok pemuda seperti apa yang dapat diharapkan mampu membangun negeri ini?
Dalam Al-quran digambarkan pemuda Ashhabul kahfi, yaitu sekelompok anak muda yang memiliki integritas moral (iman).