Tujuh macam kondisi perkawinan, relasi dari komponen kedekatan emosi, komitmen, dan gairah

photo author
- Rabu, 19 Juli 2023 | 17:00 WIB
Tujuh macam kondisi perkawinan, relasi dari komponen kedekatan emosi, komitmen, dan gairah ( Dokumen: Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)
Tujuh macam kondisi perkawinan, relasi dari komponen kedekatan emosi, komitmen, dan gairah ( Dokumen: Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

HARIAN MERAPI - Ada tujuh macam kondisi perkawinan, relasi dari komponen kedekatan emosi, komitmen, dan gairah. Samara adalah kepanjangan dari sakinah, mawaddah wa rahmah.

Kita mendoakan semoga keluarga yang dibentuk oleh siapapun melalui akad nikah adalah keluarga yang penuh dengan ketenangan, penuh dengan cinta, dan penuh dengan kasih sayang.

Sakinah mengandung arti ketenangan. Dalam rumah tangga yang samara, ada komunikasi yang efektif dan terbuka antara pasangan suami-istri.

Baca Juga: Kirab Pusaka Malam 1 Sura Mangkunegaran Solo, Warga Berebut Air Jamasan

Dalam berbagai penelitian tentang kebahagiaan keluarga, secara garis besar ada tiga komponen utama yang akan mempengaruhi hubungan dan bentuk dinamika hubungan antara suami dan istri; yaitu : kedekatan emosi, komitmen, dan gairah.

Kedekatan emosi ialah bagaimana pasangan suami-istri merasa saling memiliki, saling terhubung dua pribadi menjadi satu.

Komitmen berkaitan dengan bagaimana suami dan istri nengikat janji menjaga hubungan agar tetap lestari dan membawa kebaikan bersama.

Gairah yaitu bagaimana dalam hubungan suami-istri itu tercipta keinginan untuk mendapatkan kepuasan fisik dan seksual.

Dari ketiga komponen utama yang mempengaruhi hubungan dan dinamika hubungan suami-istri di atas, menurut Buku: “Fondasi Keluarga Sakinah: Bacaan Mandiri Calon Pengantin”, muncul tujuh macam kondisi perkawinan; yaitu :

Baca Juga: Tingkatkan layanan, KAI Daop 9 tambah pemberhentian kereta Banyuwangi-Lumajang, ini mulai berlakunya

Pertama, kedekatan emosi + gairah + komitmen. Ini adalah situasi yang paling ideal.

Ketiga komponen ini muncul bersamaan dalah keluarga akan dapat menciptakan kondisi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Keluarga seperti inilah yang didambakan semua orang.

Kedua, gairah + komutmen – kedekatan emosi. Dalam kondisi yang seperti ini, pasangan suami-istri sulit mendapatkan ketenteraman hati.

Hal ini disebabkan karena kebutuhannya untuk memiliki pasangan jiwa tidak terpenuhi.Akibatnya, salah satu atau keduanya merasa tidak bahagia.

Ketiga, komitmen + kedekatan emosi – gairah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X