Baca Juga: Jamaah haji Embarkasi Solo yang meninggal di Tanah Suci bertambah, ini data terbaru
Kedua, memajatkan doa kepada Allah SWT agar diberi pahala dari musibah yang dihadapi
dan mendapatkan ganti yang lebih baik, sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya:
“Apabila kamu diberi musibah oleh Allah, maka ucapkanlah do’a “Allahumma jurni fi musibati wa akhlif li khairan minha” (Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya)” HR. Muslim, Ibnu Majah, Malik, dan Ahmad bin Hanbal.
Selain memohon pahala dari musibah yang dihadapi, juga dianjurkan memohon agar musibah itu berakhir dari dirinya, sebagaimana permohonan Nabi Ayub AS ketika mengalami musibah penyakit yang berkepanjangan:
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semuayang menyembah Allah”. (QS. Al-Anbiya’, 21:83-84).
Ketiga, bersikap sabar dan tidak putus asa dalam menghadapi musibah, karena dengan
kesabaran itulah seseorang mendapatkan pahala dari musibah yang menimpanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi sampaikan salam presisi untuk Polri, ini maknanya
Bersikap sabar dalam menghadapi semua bentuk kesulitan dan tantangan telah banyak diajarkan oleh Al-Quan dan Hadist Nabi Muhammad SAW seperti firman-Nya:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zummar, 39:10).
Dalam ayat yang lain : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah, 2:153).
Mengenai pentingnya kesabaran dalam kesulitan dijelaskan dalam hadist: “Jika seorang
mukmin memperoleh kebaikan lalu ia bersyukur, maka kebaikan itu menjadi pahala baginya, dan jika ia ditimpa kemudharatan itu menjadi pahala baginya.” (HR. Muslim).
Untuk menghadapinya haruslah perjuangan itu dilakukan dengan giat, dihadapi dengan penuh kesabaran dengan memperbanyak shalat, sehingga menjadi kecil serta ringanlah segala kesukaran dan cobaan itu, karena Allah SWT senantiasa beserta orang-orang yang sabar.
Baca Juga: Cecs Fabregas gantung sepatu di usia 36 tahun, ini sebabnya
Dia akan menolong, menguatkan dan membahagiakan orang-orang yang berjuang menegakkan kebenaran. Menerima dengan ikhlas dan tidak menyesali atau membenci musibah yang diberikan Allah SWT kepadanya. *