HARIAN MERAPI - Ada delapan keutamaan ibadah haji, yang di antaranya adalah menghapuskan kesalahan dan dosa.
Sudah kita ketahui bersama bahwa haji adalah ibadah yang sangat mulia. Kewajiban menunaikan ibadah haji diterangkan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 97:
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Keutamaan ibadah haji banyak disebutkan dalam Al-Qur’an maupun Al-hadits. Berikut ini delapan keutamaan menunaikan ibadah haji yang bisa didapatkan umat muslim:
Pertama, menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa. Keutamaan ibadah haji yang pertama yaitu dapat menghapus dosa dan kesalahan.
Dalam sebuah hadis disebutkan, Allah SWT. akan menghapus dosa bagi setiap umat muslim yang menunaikan ibadah haji:
“Siapa yang behaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan, maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari).
Bagi jamaah haji yang tidak berbuat keji atau berbuat dosa, akan pulang dengan kondisi suci seperti bayi yang baru lahir.
Kedua, balasannya surga. Keutamaan ibadah haji berikutnya yaitu dapat menjamin surga bagi jamaah haji yang mabrur (haji yang diterima di sisi Allah SWT).
Baca Juga: Ini kunci sukses UKM di Purbalingga berhasil produksi kudapan bernilai jual tinggi
Dalam hadis riwayat Bukhari dijelaskan bahwa orang yang menunaikan ibadah haji dan ibadahnya mabrur (tidak bercampur dengan dosa syirik dan maksiat), Allah akan menjanjikan balasan berupa surga.
Hadist Nabi Muhammad SAW: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari-Muslim).
Ketiga, haji merupakan amalan paling afdhol. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?’Beliau Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “jihad di jalan Allah”.
Ada yang bertanya kembali: “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam”. (HR. Bukhari).