Kegilaan dalam arti majazi adalah orang yang membenci atau mencintai sesuatu di luar batas kewajaran, tidak lagi dalam pertimbangan akal sehat, dan cendrung membabi buta.
Kecintaannya kepada harta benda misalnya, telah menjadikan seseorang tidak menggunakan lagi rambu-rambu agama di dalam mencari nafkah.
Baca Juga: BSI Kembali Beroperasi Normal, OJK Minta Masyarakat Tetap Tenang
Menghalalkan segala macam cara, yang penting bisa memperoleh harta yang sebanyak-banyaknya.
Harga diri seseorang juga akan jatuh apabila seseorang menjadi pemalas, panakut atau kikir.
Malas berusaha dan bekerja akan melemahkan kreativitas dan menyulitkan hidup. Kehidupannya jadi bergantung kepada orang lain. Akibatnya bukan memberi tetapi meminta.
Malas beribadah juga merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Oleh karena itu sebagai muslim harus kuat kemauan, rajin belajar, bekerja dan beribadah.
Kefakiran memang sesuatu yang tidak dapat ditolak, tetapi harus ditanggulangi.
Manusia tidak diperintah oleh Tuhan-nya untuk menjadi kaya tetapi dituntut mencari karunia-Nya secara maksimal.
Kefakiran yang tidak diterima dengan lapang dada akan berakibat kepada keadaan yang paling buruk dan sangat mengkhawatirkan banyak orang,
yakni kekufuran sebagaimana yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW: ”Hampir saja kefakiran itu menjadi kekufuran.” (HR. Abu Naim).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kehormatan diri seseorang supaya dalam hidup ini dapat memiliki martabat yang tinggi; di antaranya:
(1) Belajarlah untuk mengenali diri sendiri dengan segenap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Seringkali seseorang merasa kurang memiliki yan dapat dikembangkan pada dirinya, padahal setiap orang lahir dengan segenap potensi dan keterbakatan yang banyak.