HARIAN MERAPI - Islam mengajarkan manusia untuk beribadah.
Sebab, memang manusia hidup di dunia untuk beribadah pada Allah.
Ibadah ini sekaligus menunjukkan keimanan pada Allah Sang Pencipta alam semesta.
Pemahaman ibadah ini di sebagian golongan memfokuskan beribadah untuk akhirat dan tidak memikirkan dunia.
Mereka yang berfokus ibadah untuk akhirat ini disebut sebagai masuk aliran tasawuf.
Menjadi pertanyaan apakah tasawuf tersebut dan apakah memang diajarkan di islam.
Sebagian golongan menyebut tasawuf itu sebagai puncak beriman kepada Allah.
Dalam buku tanya jawab agama, jilid 2 halaman 14 terbitan Suara Muhammadiyah dijelaskan tasawuf itu gampangnya ajaran yang berisi cara bagaimana seseorang dapat mencapai hubungan yang mesra dengan Allah yang Maha Kekal dan Maha Sempurna.
Hubungan itu didasarkan atas cinta (hub) dan kasih.
Baca Juga: Teka teki Pj Walikota Salatiga 2023, Sinoeng bakal ditunjuk kembali?
Dalam kerangka ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah istilah tasawuf itu tidak ada, yang ada ialah ihsan atau akhlakul karimah.
Kalau tasawuf yang kini banyak difahami dan diamalkan oleh sebagian kaum Muslimin itu tidak menyimpang jauh dari pemahaman Al-Quran dan As Sunnah dan masih terkait dengan akhlaqul karimah yang memberikan tuntunan hubungan yang baik,
yang menimbulkan sikap yang seharusnya seseorang sebagai hamba kepada Khaliqnya, dalam suatu pemahaman yang benar terpadu antara ayat dengan ayat dan ayat dengan Hadis, tentu tidak akan menjurus pada ajaran yang tidak benar.
Tetapi kalau ajaran itu merupakan suatu interpretasi berdasarkan kecenderungan seseorang sehingga membawa ajaran itu menyimpang dari ajaran yang benar sesuai dengan pemahaman yang benar, tentu tasawuf yang demikian bukan tasawuf yang dibenarkan.