Trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk optimalisasi Tri Pusat Pendidikan Anak

photo author
- Selasa, 2 Mei 2023 | 09:02 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Optimalisasi Tri Pusat Pendidikan Anak melalui trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara?

Agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan doa dan harapan orangtua, maka orangtua harus mampu mengoptimalkan tiga lingkungan pendidikan anak yang oleh Ki Hadjar Dewantara disebut dengan “Tri Pusat Pendidikan Anak”

harus disinkronisasikan dengan kerjasama yang baik dan dioptimalisasikan peranannya sehingga anak-anak bisa berkembang secara seimbang dan optimal.

Baca Juga: Kembang Laruk 45: Riski mulai sadari sesuatu, tentang jaminan dan pesan mistis si pendaki misterius, tapi...

Menurut Ki Hajar Dewantara, dalam hidupnya anak-anak tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya itu adalah alam keluarga, alam perguruan (sekolah), dan alam pergerakan pemuda (masyarakat).

Adapun manfaat tri pusat pendidikan anak adalah orangtua menjadi semakin peduli pada perkembangan kehidupan anaknya, artinya, orangtua terlibat dalam upaya pembentukan karakter anak.

Masyarakat ikut secara aktif terlibat dalam mengaktualisasikan kemampuan seseorang menuju kepada kedewasaannya, membersamai tugas-tugas dari alam perguruan (sekolah). Secara berturut-turut bisa dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, Lingkungan Keluarga.

Sebagai individu yang dilahirkan dalam keluarga, anak akan selalu berhubungan dengan anggota keluarga yang lain.

Ketidakberdayaannya membuat ketergantungan kepada anggota keluarga yang lain, terutama kedua orangtuanya.

Baca Juga: Fakta-fakta Perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia

Keadaan yang seperti ini menuntut orangtua untuk memiliki tanggungjawab dalam melayani, mendidik, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara maksimal.

Anak sebagai subyek didik dalam keluarga membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari kedua orangtuanya.

Orangtua secara otomatis menjadi contoh dan teladan dalam kehidupan sehari-hari anak.

Sikap dan tingkah laku orangtua akan menjadi stimulus atau rangsangan terhadap pembentukannya sebagai anak saleh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X