Kedua, menjaga lidah.
Berhati-hati dalam bicara merupakan sifat yang harus kita tanamkan sejak kecil.
Berhati-hati ketika ingin mengatakan sesuatu membantu anda dalam menghindari ghibah.
Ketika tahu apa yang akan dibicarakan merupakan hal yang buruk, lebih baik tidak usah dikatakan. Dari Sahl bin Sa’ad RA Rosulullah Muhammad SAW bersabda:
“Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya.” (Muttafaq ‘alaih).
Ketiga, Intropeksi diri.
Banyak orang yang dapat memilah-milah kesalahan orang lain, ini benar dan yang itu salah. Namun terkadang kesalahan sendiri tidak tampak olehnya.
Intropeksi diri merupakan hal yang baik terlebih untuk mencari kejelekan diri sendiri.
Baca Juga: Berderma tidak menunggu kaya lho, berikut dijelaskan di Alquran
Ketika kita menemukan bahwa ternyata diri kita jauh lebih buruk dibandingkan orang lain, maka akan menimbulkan rasa malu yang pastinya menghindarkan anda untuk membicarakan keburukan orang lain.
Keempat, saling mengingatkan.
Seseorang tidak perlu merasa sungkan ataupun ragu untuk mengingatkan terhadap sesama.
Namun dalam mengingatkan tentu anda sendiri juga harus mencerminkan perbuatan yang baik. jangan sampai anda hanya sekedar mengingatkan namun kelakuan anda juga tidak jauh beda dengan yang diingatkan.
Bagi seorang muslim, tentu tahu jika ghibah merupakan perbuatan yang berdosa dan dimurkai Allah.