HARIAN MERAPI - Pengajian Ramadhan 1444 H Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) digelar di lantai dasar Masjid KH Ahmad Dahlan UMY, awal pekan ini. Pengajian yang dirangkai dengan buka puasa bersama menghadirkan cendekiawan muslim, Prof Dr M Amin Abdullah.
Segenap pejabat struktural dan dosen UMY antusias mengikuti Pengajian Ramadhan 1444 H UMY tersebut. Adapun beberapa hal penting yang dipaparkan Prof Amin Abdullah, misalnya tentang peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).
Menurut Prof Amin Abdullah yang pernah menjadi Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2000-2005), pada masa sekarang, mulai muncul minat untuk membangkitkan kembali tujuan sosial dari didirikannya pendidikan perguruan tinggi.
“Hal ini juga tidak hanya terjadi di kalangan Islam, namun di dunia barat yaitu Eropa dan Amerika pun kembali menggaungkan kampanye, re-emerging interest in the social purpose of higher education,” tandas Prof Amin.
Guru Besar Ilmu Filsafat yang pernah menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga ini mengungkapkan, unsur-unsur yang telah dan akan selalu dipenuhi oleh PTMA dalam mengamalkan tujuan sosial dari perguruan tinggi demi menjaga pengembangan ilmu dan peradaban.
“Yang pertama adalah civic rules atau peran-peran sosial yang dimiliki oleh dosen dan karyawan dari PTMA di seluruh Indonesia,” urainya.
Dengan begitu, lanjut Prof Amin, sekaligus dapat mengenalkan ide-ide kemajuan, kesetaraan dan kejujuran dari Muhammadiyah kepada seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: MMKSI Segera Luncurkan SUV Kompak Baru Mitsubishi Tahun Ini
Poin kedua yang disampaikan Prof Amin adalah pentingnya meninggalkan cara berfikir yang egois dan sempit, menjadi karakter yang lebih terbuka.
“Pendidikan tinggi itu sudah berada di tingkat paling atas. Namun, jika output yang dihasilkan itu turun derajatnya dan berpikiran rendah, maka apa artinya mendirikan perguruan tinggi,” terangnya.
Masih menurut Prof Amin, selain kontribusi di bidang sosial, bidang sains pun menjadi fokus utama dari PTMA. Sains menjadi bidang yang penting, karena berdasarkan berbagai data dalam keilmuan ekonomi, sebuah negara tidak bisa jika hanya bergantung kepada sumber daya alam (SDA).
Pasalnya, berdasarkan data, 60 persen dari tingkat kemiskinan di seluruh dunia justru berasal dari negara-negara dengan SDA yang melimpah. Jika Muhammadiyah melalui PTMA berijtihad untuk menyelesaikan permasalahan ini, maka akan menjadi sumbangan yang sangat besar.