HARIAN MERAPI - Setan/iblis memiliki sifat yang sangat dibenci, karena menjerumuskan manusia ke dalam murkanya Allah SWT.
Oleh karena itu sebagai umat yang beriman kita harus menghindari sifat-sifat setan/iblis yang di antaranya adalah sombong, keras kepala, suka menyalahkan orang lain, ingkar janji, dan sebagainya. Hizbus-syaithan adalah kelompok yang telah terorganisir dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan menentang Allah dan Rasul-Nya sekaligus menjerumuskan manusia dalam kekafiran dan kesesatan.
Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan di dunia ini telah memberikan
tentang rambu-rambu bagi setiap manusia untuk menjaga diri dari godaan setan yang terkutuk.
Berikut ini beberapa ayat Al-Qur’an yang memberikan tuntunan bagaimana menjaga diri dari godaan setan; yakni:
Pertama, waspadailah usaha setan yang selalu berusaha menjerumuskan manusia dengan
segala tipu dayanya. Allah mengingatkan bahwa sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu, wahai manusia.
Firman Allah SWT: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi
baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.” (QS. Al-Baqarah; 2:168).
Kedua, sebagai musuh manusia, sesungguhnya setan itu hanya menyuruh agar manusia
berbuat jahat, yaitu perbuatan yang mengotori jiwa dan berakibat buruk terhadap kehidupan. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya (setan) hanya menyuruh kamu untuk berbuat jahat dan keji serta mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah; 2:169).
Ketiga, setan, baik dari kalangan jin maupun manusia, selalu berusaha menjanjikan dengan
cara membisiki dan menakuti kemiskinan kepada manusia yang bersedekah. Firman Allah SWT:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah; 2:268).
Baca Juga: Jadilah guru produktif dan inovatif
Keempat, menjadikan setan sebagai pelindung adalah perbuatan yang sangat merugi. Firman
Allah SWT: “dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).'' Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa’: 4:119).
Kelima, janji-janji setan adalah angan-angan kosong semata. Firman Allah SWT: “(Setan itu)
memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka,
padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (QS. An-Nisa’; 4:120).
Keenam, manusia yang tertipu janji-janji setan akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam.
Firman Allah SWT: “Mereka (yang tertipu) itu tempatnya di neraka Jahanam dan mereka tidak akan mendapat tempat (lain untuk) lari darinya.” (QS. An-Nisa’; 4:121).
Ketujuh, Allah SWT menegaskan bahwa setan itu bertujuan menciptakan permusuhan dan
kebencian di antara manusia melalui minuman keras dan judi. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah; 5:91).
Kedelapan, Allah SWT supaya manusia jangan tertipu tipu daya setan. Firman Allah SWT:
“Wahai anak cucu Adam, janganlah sekali-kali kamu tertipu oleh setan sebagaimana ia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk
memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka berdua. Sesungguhnya ia (setan) dan para
pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak (bisa) melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu (sebagai) penolong bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf; 7:27).
Baca Juga: Sholat: Gerakan Tubuh, Kesadaran Hati, dan Makna Batiniyah
Kesembilan, setan menipu Nabi Adam sehingga tergelincir. Firman Allah SWT: “Ia (setan)
menjerumuskan keduanya dengan tipu daya. Maka, ketika keduanya telah mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga. Tuhan mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS. Al-A’raf; 7:22).