Jadilah guru produktif dan inovatif

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Guru kreatif dan inovatif adalah pendidik yang mampu merancang pembelajaran yang menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa. Guru kreatif dan inovatif dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Mereka menggunakan pendekatan yang beragam, seperti: (1) mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran, (2) menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek atau masalah, (3)
mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta (4) membangun hubungan yang
positif dengan siswa.

Guru produktif lagi inovatoif adalah seorang guru yang tidak pernah puas dengan pembelajaran yang dilaksanakannya. Guru produktif dan inovatif akan selalu melakukan refleksi melalui banyak hal salah satunya melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelasnya sendiri.

Baca Juga: Sejumlah Pohon Tumbang dan Papan Nama Roboh Saat Hujan Deras di Yogya, Dua Orang Luka dan Dua Mobil Tertimpa

Guru produktif dan inovatif akan memberi bekal materi pembelajaran yang diawali dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Modul Ajar yang selanjutnya menilai proses dan memperbaiki sistem pembelajaran di kelas dengan mengutamakan materi  yang dapat menunjang peserta didik untuk aktif, berpikir kreatif dan inovatif.

Seorang guru harus senantiasa memperbaiki hasil kerjanya dengan selalu melakukan
evaluasi diri. Hasil kerja itu disebut juga dengan produktivitas. Setidaknya ada delapan ciri
guru produktif dan inovatif yang akan mengantarkan peserta didiknya dapat meraih masa
depan penuh kesuksesan; yaitu:

Pertama, guru yang memiliki antusiasme, rasa kasih sayang, kemampuan berfikir merdeka dan mandiri. Guru yang produktif bukan laksana robot yang bekerja atas tekanan perintah atau guru yang semata-mata mengejar kepuasan materi yang tidak pernah akan didapatkannya.

Guru produktif adalah mereka yang mengajar untuk me ngekspresikan aktualisasi diri sehingga akan mengajar penuh semangat dan banyak tebar manfaat.

Baca Juga: FKUB Temanggung: Pilar Peradaban Bermasalah

Kedua, menguasai teknologi modern yang akan membantunya melek informasi dan antisipatif atas permasalahan yang dihadapi anak didiknya. Guru perlu melek teknologi agar dapat maksimal dalam membantu peserta didik untuk berselancar dengan berbagai perkembangan kekinian yang mana hal itu sangat membangtu siswa untuk keberhasilan hidup ke depannya.

Ketiga, kesediaan dan kemauan untuk berkolaborasi mengakui bahwa dirinya orang yang tidak tahu dalam segala hal. Guru harus menyadari sepenuhnya bahwa dirinya memiliki banyak keterbatasan dalam mempelajari dan memahami suatu fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Untuk menutupi keterbatasan itu, berkolaborasi dengan orang lain merupakan suatu kebiasaan yang seharusnya dilakukannya.

Keempat, menjadi teladan bagi murid. “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, inilah adagium yang sering dilontarkan orang sekarang ini. Guru harus memberikan sekaligus menjadi contoh bagi para peserta didiknya. Keteladanan ini penting untuk membentuk pribadi siswa yang berkarakter dan menjadi pelanjut bagi cita-cita masa depan bangsa.

Kelima, mau belajar untuk berkomunikasi secara efektif dengan siswa. Komunikasi yang efektif dengan siswa akan menjadikan pemebelajaran lebih hidup dan penuh variasi. Seorang guru janganlah merasa lebih hebat dari muridnya.

Baca Juga: Sempat Diprotes Kepala Daerah soal Perbedaan Data di Kemenkeu, Menkeu Purbaya: Sudah Dicek Berkali-kali

Perasaan yang seperti ini akan menjadikan seorang guru memandang rendah para siswanya yang pada akhirnya akan menempatkan siswa pada posisi yang tidak setara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X