Sumpah Pemuda dan citra diri pemuda ideal

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:45 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY, Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY, Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2025 Selasa ini mengangkat tema: “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu''.

Peringatan Sumpah Pemuda 2025 saat ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat gotong royong dan nasionalisme generasi muda Indonesia dalam menjaga keutuhan serta kemajuan bangsa.

Setahun lalu tema yang diangkat adalah: “Maju Bersama Indonesia Raya”, dengan lima subtema yang memiliki makna sangat mendalam; yakni: (1) Pemuda peduli gizi anak Indonesia untuk generasi sehat dan produktif, (2) Pemuda Indonesia, bersatu dalam kebinekaan berjuang dalam ke-Indonesiaan,

Baca Juga: Sepuluh tips menjaga kebersamaan suami istri dalam keluarga

(3) Pemuda Indonesia sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan berkarakter, (4) Transformasi pemuda pada pendidikan, kesehatan, kepemimpinan, sosial budaya, teknologi, dan ekonomi sebagai energi pemuda majukan Indonesia. (5) Wujudkan pemuda yang maju, mandiri, dan profesional.

Dalam Sumpah Pemuda, terdapat tiga butir ikrar yang sangat penting, yaitu: (1) Kami putra
dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, (2) Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dengan demikian, Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.

Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi
komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang terbarukan, dan memiliki kreativitas yang sangat tinggi.

Baca Juga: Cak Imin Buka Suara soal 97 WNI yang Diduga Terlibat Kerusuhan karena Coba Kabur dari Perusahaan Scam di Kamboja

Melalui para  pemuda  dengan karakteristiknya yang berani, kritis dan penuh etos kejuangan itulah bangsa Indonesia berhasil menyingkirkan segala macam bentuk kekuatan  kezaliman, termasuk untuk mengusir penjajah dari persada Nusantara ini. Bagaimana Islam memandang citra diri pemuda yang ideal?

Al-Quran, telah memberikan gambaran yang sangat indah mengenai citra diri pemuda
sebagai berikut:

Pertama, memiliki idealisme yang tinggi. Firman Allah SWT: “(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami 
rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.” (QS. Al-Kahfi; 18:10). Pemuda Ashabul Kahfi yang rela meninggalkan negerinya dan bersembunyi di dalam gua demi untuk menentang raja yang zalim, yaitu Raja Dikyanus.

Kedua, kritis dan pemberani. Firman Allah SWT: “Mereka (para penyembah berhala yang
lain) berkata, “Kami mendengar seorang pemuda yang mencela mereka (berhala-berhala). Dia
dipanggil dengan nama Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya; 21:60).

Baca Juga: Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting, K-24 Group dan Sarihusada Gelar Festival Sehat Ceria si Kecil di Yogya

Pemuda Ibrahim masih sebagai seorang pemuda (umur sekitar 16 tahun), dan belum diutus Allah menjadi Nabi dan Rasul-Nya membinasakan patung-patung yang akhirnya dibakar hidup-hidup oleh Raja Babilonia yang bernama Namrud. Atas izin Allah, api tidak membakar sedikitpun atas tubuh pemuda Ibrahim yang sangat pemberani itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X