HARIAN MERAPI - Konsep waktu tidak sekadar menyoal perihal rutinitas kehidupan sehari-hari. Islam menempatkan waktu sebagai perkara penting dan mendasar sehingga jika tak dimanfaatkan dengan baik, maka kerugianlah yang akan diperoleh seseorang.
Lebih dari kerugian materi, menyia-nyiakan waktu bisa berakibat terbengkalainya sisi akhirat seorang hamba. Manfaat tepat waktu termasuk meningkatkan disiplin dan rasa tanggung jawab, membangun reputasi profesional dan dapat dipercaya, mengurangi stres karena persiapan lebih baik, serta meningkatkan produktivitas dengan perencanaan waktu yang efektif.
Dengan tepat waktu, seseorang juga akan lebih fokus, mencapai tujuan lebih cepat, dan memiliki waktu lebih banyak untuk menikmati aktivitas tanpa terburu-buru.
Firman Allah SWT: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr; 103:1-3).
Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hndaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu krjakan.” (QS. Al-Hashr; 59:18).
Hadits Nabi Muhammad SAW Nabi: “Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Waktu penting bagi kehidupan manusia karena berfungsi sebagai kerangka untuk mencapai
tujuan, mengembangkan diri, menjaga kualitas hidup yang lebih baik, serta sebagai penentu
kesempatan dan keberuntungan.
Manajemen waktu yang baik juga krusial untuk meningkatkan produktivitas, menjaga kesehatan mental dan fisik, serta memberikan pemahaman tentang konteks sejarah dan perkembangan masyarakat.
Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan tentang waktu sesuai dengan semangat Surah Al-Quran dan Al-Hadits di atas adalah bahwa waktu laksana pedang, jika tak ditaklukkan dengan baik, maka benda itulah yang justru akan menebas pemiliknya.
Berikut dijelaskan arti pentingnya menjaga waktu agar dapat menjadi manusia yang lebih
baik dan tidak menjadi orang yang menyia-nyiakan waktu lagi merugi; yakni:
Pertama, semua orang pada dasarnya adalah merugi. Sebagaimana QS Al-‘Ashr di atas,
dikatakan bahwa semua manusia itu hidup di dalam kerugian. Ada empat hal yang mengeluarkan seseorang dari kerugian; yakni: (a) beriman kepada Allah dengan keimanan yang sesungguhnya,
(b) beramal saleh yang sebanyak-banyaknya berupa kebaikan kepada sesama, dan (c) saling
mengingatkan dan menasihati dalam hal kebaikan, dan (d) menasihati orang lain dengan penuh
kesabaran.