HARIAN MERAPI - Santun berbicara dalam Islam adalah salah satu adab yang sangat penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Berikut beberapa prinsip dan contoh santun berbicara dalam Islam:
(1) Berbicara dengan lembut: Islam mengajarkan untuk berbicara dengan lembut dan sopan, tidak kasar atau keras, (2) Menggunakan kata-kata yang baik: Islam mengajarkan untuk menggunakan kata-kata yang baik dan positif, tidak menyinggung atau menghina orang lain,
(3) Menghormati orang lain: Islam mengajarkan untuk menghormati orang lain, tidak memotong pembicaraan, dan tidak menyela, dan (4) Berbicara dengan jujur: Islam mengajarkan untuk berbicara dengan jujur dan tidak berbohong.
Baca Juga: Pemda DIY Tetapkan Enam Fokus Pembangunan 2026, Apa Saja?
Contoh santun berbicara dalam pergaulan: (1) Menggunakan salam: Mengucapkan salam
ketika bertemu dengan orang lain, seperti ''Assalamu'alaikum'' atau ''Wa'alaikumussalam'', (2)
Menggunakan kata-kata yang sopan: Menggunakan kata-kata yang sopan dan hormat, seperti ''tolong'' atau ''terima kasih'',
(3) Mendengarkan dengan sabar: Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan sabar dan tidak memotong pembicaraan, dan (4) Berbicara dengan nada yang lembut: Berbicara dengan nada yang lembut dan tidak keras atau kasar.
Manfaat santun berbicara dalam pergaulan di antaranya: (1) Meningkatkan hubungan sosial:
Santun berbicara dapat meningkatkan hubungan sosial dan memperkuat tali persaudaraan. (2)
Mengurangi konflik: Santun berbicara dapat mengurangi konflik dan kesalahpahaman,
(3) Meningkatkan kepercayaan diri: Santun berbicara dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri, dan (4) Menghiasi akhlak: Santun berbicara dapat menghiasi akhlak dan meningkatkan kualitas diri.
Baca Juga: Kecerdasan sosial anak dan pengembangannya
Dengan menerapkan prinsip dan contoh santun berbicara dalam Islam, seseorang dapat
meningkatkan kualitas diri dan hubungan sosial dengan orang lain. Mengenai ucapan yang baik lagi santun ini, Al-Qur'an telah menyampaikan adanya beberapa etika perkataan (qaulan) yang dapat dijadikan acuan dalam pergaulan sehari-hari; yakni:
Pertama, perkataan yang baik (qaulan ma'rufan), yakni perkataan yang penuh kepantasan dan
sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka lah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.'' (QS. An-Nisa'; 4:5).
Kata qaulan ma’rufan disebutkan Allah SWT berkenaan dengan (1) pemeliharaan harta anak yatim, (2) perkataan terhadap anak yatim dan orang miskin, (3) harta yang diinfakkan atau disedekahkan kepada orang lain, (4) ketentuan-ketentuan Allah SWT terhadap istri Nabi SAW, dan (5) soal pinangan terhadap seorang wanita.
Kedua, perkataan yang tegas dan benar (qaulan sadidan); yakni perkataan yang benar, tegas,
jujur, lurus, to the point, tidak berbelit-belit dan tidak bertele-tele.
Baca Juga: Mensos lepas empat kontainer kerajinan dari Bantul ke Amerika
Firman Allah bSWT: ''Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.'' (QS. An-Nisa'; 4:9).