Mensos lepas empat kontainer kerajinan dari Bantul ke Amerika

photo author
- Selasa, 9 September 2025 | 16:25 WIB
Gus Ipul saat melepas secara resmi kontainer ekspor produk kerajinan karya KPM  (Foto: Saento Sihono)
Gus Ipul saat melepas secara resmi kontainer ekspor produk kerajinan karya KPM (Foto: Saento Sihono)

HARIAN MERAPI - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan kunjungan perusahaan eksportir PT Out of Asia di Triwidadi, Pajangan, Bantul, Selasa (9/9). Gus Ipul juga melakukan prosesi lepas ekspor.

Produk kerajinan keluarga penerima manfaat (KPM) senilai 1,1 milyar yang dikerjakan dimasukkan dalam kontainer hendak di ekspor ke Amerika. Ini merupakan kolaborasi program pemberdayaan Kemsos dengan PT Out of Asia.

"Hari ini pelepasan ekspor kerajinan yang memiliki potensi besar. Semoga bisa di susul ke negara-negara lain," ucap Gus Ipul disela sela pelepasan ekspor.

Sebanyak 350 KPM dari lima kabupaten, di antaranya Bantul, Gunung Kidul, Banyumas, Cilacap, dan Wonosobo, terlibat dalam produksi anyaman keranjang tempat sampah berbahan eceng gondok dan mendong. Program ini telah berjalan sejak Maret 2025.

Baca Juga: IFG Symphony Choir Raih Gold Medal di Nusantara International Choir Folk Festival 2025

"Ini kolaborasi, ada produknya, ada pengrajinnya, ada offtaker-nya, dan ada program pemerintahnya," beber Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan, pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama Kemensos.

"Keterampilan harus ditingkatkan, aset diperkuat, dan akses pasar dibuka lebar melalui kerja sama dengan berbagai pihak," tandasnya.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih menyebutkan, khusus pengiriman September 2025 ke Amerika Serikat, telah dihasilkan 12.422 produk dengan nilai mencapai Rp1,1 miliar.

Sementara itu, Direktur Utama PT Out Of Asia Handaka Santosa menjelaskan saat ini PT. MAP group sedang melakukan dua bisnis utama, yang salah satunya adalah bersama Kemensos membina para pengrajin.

Baca Juga: Sopir Bank Jateng bawa kabur uang Rp 10 miiar ditangkap di Gunungkidul, sudah belanjakan uang Rp 300 juta

"Bagaimana kita bisa membina para pengerajin, jadi sebetulnya paling gampang kalau pengerajin ada di workshop dan kita awasi mutunya, namun dengan saat ini yang kami lakukan adalah para pengerajin ada di rumah masing-masing," jelasnya.

Salah satu KPM, Alif Ali Nurhayati warga Gunung Kidul, mengaku bersyukur bisa membantu perekonomian keluarga melalui produksi anyaman.

"Saya ikut pelatihan tiga hari, lalu berlanjut sampai sekarang. Sehari bisa membuat satu sampai tiga anyaman," tandasnya.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Wakil Bupati Gunung Kidul Joko Parwoto.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X