Kelemahan-kelemahan manusia dan cara mengatasinya

photo author
- Jumat, 27 Juni 2025 | 17:00 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)

HARIAN MERAPI - Manusia itu lemah secara fitrah: mudah sombong, terpengaruh, tergesa-gesa, suka mengeluh, dan tidak istiqamah. Semua ini hanya bisa ditangani bila ia tunduk dan taat kepada wahyu Allah.

Tanpa petunjuk wahyu, manusia akan berjalan di atas kebodohan dan hawa nafsu, walaupun dia merasa sedang berbuat baik.

Al-Quran menjelaskan beberapa kelemahan manusia, antara lain Pertama, suka membantah. Manusia cenderung membantah dan tidak menerima kebenaran,
seperti yang tertulis dalam QS Al-Kahfi:54: “Sungguh, Kami telah menjelaskan segala perumpamaan dengan berbagai macam cara dan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur’an ini. Akan tetapi, manusia adalah (makhluk) yang paling banyak membantah.”

Baca Juga: Kepala sekolah gantung diri, fenomena apa ?

Kedua, bersifat lemah. Manusia diciptakan lemah, baik fisik maupun mental, seperti yang tertulis dalam QS An-Nisa:28: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah.”

Allah juga hendak memberikan keringanan atas beban yang dipikulkan-Nya kepadamu. Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa karena manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan bersifat lemah, maka tidak ada hukum-Nya yang di luar kemampuan manusia untuk memikulnya.

Ketiga, dzalim dan bodoh. Manusia dapat bersifat z\dzalim dan bodoh, seperti yang tertulis dalam QS Al-Ahzab:72: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim
lagi sangat bodoh.”

Keempat, senang bermaksiat. Manusia cenderung melakukan perbuatan maksiat, seperti yang tertulis dalam QS Al-Qiyamah:5: “Akan tetapi, manusia hendak berbuat maksiat terus-menerus.”

Baca Juga: MK putuskan tidak ada lagi pemilu serentak, ini pertimbangannya....

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa sebenarnya manusia dengan perkembangan pikirannya menyadari bahwa Allah sanggup berbuat begitu, namun kehendak nafsu mempengaruhi pikirannya.

Bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus-menerus. Sesungguhnya tidak ada manusia yang tidak mengenal kekuasaan Tuhannya, untuk menghidupkan dan menyusun tulang-belulang orang yang sudah mati. 

Kelima, mencintai kehidupan dunia. Manusia cenderung mencintai kehidupan dunia dan melupakan akhirat, seperti yang tertulis dalam QS Al-Qiyamah:20: “Sekali-kali tidak! Bahkan, kamu mencintai kehidupan dunia.” Dalam ayat ini, Allah mencela kehidupan orang musyrik yang sangat mencintai dunia. Allah menyerukan, “Sekali-kali jangan. Sesungguhnya kamu (hai manusia)
mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan kehidupan akhirat.”

Keenam, melampaui batas. Manusia dapat melampaui batas dan melakukan perbuatan yang tidak baik, seperti yang tertulis dalam QS Al-Alaq:6: “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya manusia itu benar-benar melampaui batas.”

Baca Juga: Libur sekolah, saat yang tepat bagi anak untuk melakukan aktivitas bermakna tanpa gawai, ini peran orang tua

Dalam ayat ini, Allah menyesali manusia karena banyak mereka yang cenderung lupa diri sehingga melakukan tindakan-tindakan yang melampaui batas, yaitu kafir kepada Allah dan sewenang-wenang terhadap manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X