Dalam sebuah hadis nabi Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam menegaskan
Rasulullah SAW menegaskan:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ، وَيُعْجِبُنِي الفَأْلُ قالوا: وَما الفَأْلُ؟ قالَ: كَلِمَةٌ طَيِّبَةٌ
“Tidak ada penularan (penyakit secara takhayul), tidak ada tathayyur (anggapan sial), dan aku menyukai fā’l (prasangka baik).” Mereka bertanya, “Apa itu fā’l?” Beliau menjawab, “Kata-kata yang baik.” (HR. Bukhari, no. 5756; Muslim, no. 2224).
Kepercayaan pada mitos-mitos ini disebut sebagai khurafat tanpa dasar ilmu atau dalil kepercayaan semacam ini berpotensi mengarah pada syirik yang dapat merusak akidah.
Kita harus ingat perintah Allah dalam surat al Anbiya ayat 66 "Janganlah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak pula mendarat kepadamu,".
Untuk meluruskan pemahaman masyarakat maka itu harus dakwah dengan penuh hikmah sebagaimana Allah berfirman
"Serulah ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik dan berdebatlah dengan cara yang lebih baik. " AnNahl :125.
Demikian hikmah bulan muharram untuk kita tidak terjebak pada mitos-mitos yang justru menjauhkan diri dari Allah dan merusak keimanan merusak akidah.
Bulan Muharam adalah bulan baik sebagai momentum untuk memperkuat iman dan aqidah mendekatkan diri kepada allah dengan mengamalkan ajaran islam yang murni. *