HARIAN MERAPI - Sebagai Nabi dan Rasul utusan Allah, nama Nabi Muhammad SAW banyak disebut di dalam Al-Qur’an dengan berbagai keistimewaannya.
Mulai dari penegasan Allah bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, sebagai nabi yang terakhir dan sebagainya.
Allah SWT berfirman bahwa Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang menjadi panutan dan teladan bagi umat karena sifatnya dan akhlaknya yang terpuji.
Sebagai umatnya, orang-orang beriman wajib menjadikan Nabi Muhammad
sebagai suri teladan dalam upaya meraih ridha Allah SWT hidup di dunia ini.
Ada beberapa keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah kenabian yang termaktub dalam Kitab Suci Al-Quran; diantaranya:
Pertama, Nabi Muhammad SAW mengajak untuk tidak menyekutukan Allah, sebagaimana firman-Nya “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran; 3:64).
Kedua, bentuk pertolongan Allah yang diberikan kepada orang mukmin, dengan
membisikkan ke dalam hati orang kafir rasa takut untuk melanjutkan peperangan, karena mereka mempersekutukan-Nya.
Baca Juga: Mengenal kesenian Dongkrek asal Madiun, awalnya digunakan untuk mengusir wabah penyakit
Firman Allah SWT: “Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-
orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. (Itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.” (QS. Ali Imran; 3:151).
Ketiga, setelah menjelaskan yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, kemudian Allah menjelaskan golongan mukmin lainnya yang mendapat imbalan yang sama.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya di antara Ahlulkitab ada yang beriman kepada Allah dan pada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka. Mereka berendah hati kepada Allah dan tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga murah. Mereka itu memperoleh pahala di sisi Tuhannya.
Sesungguhnya Allah Mahacepat perhitungan-Nya.” (QS. Ali Imran; 3:199).
Keempat, orang Yahudi yang pernah menerima Kitab Taurat dan orang Nasrani yang pernah menerima Kitab Injil, dalam ayat ini diperintahkan agar mereka percaya kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membenarkan isi kedua kitab mereka.
Baca Juga: Rumah Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Desa Lampisang Aceh Besar dipugar Kemdikbud
Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab, berimanlah pada apa yang telah Kami turunkan (Al-Qur’an) yang membenarkan Kitab yang ada padamu sebelum Kami mengubah wajah-wajah(-mu), lalu Kami putar ke belakang (sebagai penghinaan) atau Kami laknat mereka sebagaimana Kami
melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Ketetapan Allah (pasti) berlaku.” (QS. An-Nisa’; 4:47).