• Yang menguasai hari pembalasan
Konsep Maaliki Yaumiddin adalah konsep manajemen keluarga yang berorientasi akhirat. Suami merupakan pemimpin bagi keluarganya, istri merupakan pemimpin bagi amanah yang diberikan suaminya, dan anak merupakan pemimpin bagi fungsi dan kedudukannya.
Kesemuanya itu pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Setiap langkah yang dilakukan dalam menjalankan bahtera keluarga sebagai fungsi manajemen selalu berorientasi akhirat, agar mendatangkan keselamatan dan kenyamanan hidup bagi seluruh anggota keluarga.
• Hanya kepada Engkaulah kami menyembah
dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan
Konsep bacaan ini adalah konsep pelaksanaan kewajiban baru kemudian hak, bukan pelaksanaan hak dulu baru kewajiban. Orang sering terjebak dalam hal hak dan kewajiban, banyak orang sering menuntut hak tapi lupa akan kewajiban.
Dalam keluarga sering terjadi gesekan dan gonjang ganjing kehidupan karena tiap individu selalu menuntut hak. Suami menuntut haknya sebagai suami lupa kewajibannya sebagai seorang suami, isteri selalu menuntut hak sebagai isteri tapi lupa akan kewajibannya sebagai seorang isteri.
Banyaknya perceraian dan percekcokan dalam keluarga dikarenakan banyaknya penuntutan hak yang tidak diimbangi dengan penunaian kewajiban. Tumbuh dan berkembang kekecewaan demi kekecewaan akibat tidak terpenuhi tuntutan hak. Ingatlah sebuah pepatah, tunaikan kewajiban maka hakmu akan terpenuhi.
• Tunjukilah kami jalan yang lurus
Konsep bacaan Ihdinas Shirathal Mustaqiim adalah konsep ilmu yang benar bukan ilmu berdasarkan asumsi atau anggapan. Ketika membangun bahtera keluarga tidak mungkin dibangun dengan sebuah atau beribu asumsi melainkan berdasarkan ilmu, petunjuk dan arahan.
Ilmu, petunjuk dan arahan seperti apa, yang jelas adalah ilmu, petunjuk dan arahan yang membawa bahtera keluarga ke arah ketenangan dan kelanggengan sesuai arahan Sang Pencipta.
Sebuah keluarga haruslah aktif dalam hal pencarian ilmu, petunjuk dan arahan. Namanya saja mohon petunjuk, berarti ada unsur keaktifan sebuah usaha pencarian.
Ilmu merupakan landasan amal, bila amal tidak dilandasi ilmu maka akan sia-sia. Ilmu untuk menjalankan bahtera keluarga perlu agar tidak sia-sia dalam mengarungi samudera kehidupan berkeluarga.
Banyak model dan tipe keluarga yang Allah SWT berikan sebagai contoh ideal sebuah keluarga, baik melalui ayat kauniyah yang ada di sekitar lingkungan kita, atau sebuah perjalanan sejarah yang tercatat dalam kalam-Nya.
Baik itu contoh pada manusia maupun kehidupan makhluk Allah lainnya seperti hewan, bahkan tumbuh-tumbhan. Terkadang manusia tidak mau mengambil pelajaran (ibroh) dari alam berkenaan dengan kehidupan keluarga, sehingga ia tersesat di dalam hutan petunjuk, atau layaknya si buta yang memegang peta.
• Yaitu jalan orang-orang yang telah
Engkau anugerahkan ni’mat kepada
mereka, bukan (jalan) mereka yang
dimurkai, dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat