HARIAN MERAPI - Buah takwa adalah istilah yang digunakan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah; 2:172) untuk menggambarkan buah-buahan yang diberikan sebagai rezeki bagi orang-orang yang bertakwa.
Buah takwa melambangkan: (1) rezeki dari Allah: buah takwa dianggap sebagai rezeki dari Allah SWT bagi orang-orang yang bertakwa, (2) kemuliaan: buah takwa juga melambangkan kemuliaan dan kebaikan yang diberikan kepada orang-orang yang taat kepada Allah SWT, dan (3) penghargaan: buah takwa dapat diartikan sebagai penghargaan bagi orang-orang yang menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu memelihara diri dari ancaman siksaan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan cara mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya serta orang-orang yang percaya akan Rukun Iman yang kemudian diikuti dengan
ketundukan dan penyerahan jiwa.
Baca Juga: Pameran kambing di Kudus dapat respons positif masyarakat
Firman Allah SWT: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yag telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (Kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah; 2:3-4).
Banyak sekali buah takwa yang akan dinikmati orang-orang yang beriman, baik ketika masih
di dunia ini maupun kelak di akhirat, sebagaimana dijanjikan Allah SWT dalam Al-Quran maupun
Sabda-sabda Nabi Muhammad SAW. Di antara buah takwa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu adalah:
Pertama, tidak takut dan tidak bersedih hati. Orang-orang yang bertakwa dalam mengarungi
kehidupannya tidak ada kekhawatiran dan kesedihan di dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan.
Mereka sangat yakin apapun yang menimpa pada diri mereka adalah atas kehendak-Nya,
karenanya mereka tidak pernah merasa takut dan bersedih hati atas segala sesuatu yang menimpanya.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Kopi Serius Pangan Nusantara Bertumbuh hingga Go Global
Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-A’raf; 7:35).
Kedua, terpelihara dari gangguan syetan. Orang yang bertakwa senantiasa dalam lindungan
Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk, serta dengan cepat introspeksi diri untuk melakukan evaluasi diri atas berbagai dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al-A’raf; 7:201).
Sungguh sangat berbahagia di dalam hidupnya orang-orang yang senantiasa menjaga diri dari godaan syetan yang terkutuk.
Baca Juga: Masih saja ada warga bakar sampah di Yogya, begini dampaknya
Ketiga, selalu bersama dengan Allah SWT. Sungguh sangat beruntung bagi orang-orang yang
bertakwa, karena Allah SWT selalu bersamanya. Apapun aktifitas yang dilakukannya, Allah
senantiasa membersamainya dan menjaganya dari hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk
dilakukannya.