HARIAN MERAPI - Manusia pasti ingin sukses dalam berkomunikasi dengan orang lain, atau ingin sukses dalam berbisnis.
Kuncinya adalah memiliki akhlak yang baik. Orang yang memiliki akhlak yang baik akan dipercaya, dan kepercayaan itu merupakan kunci sukses.
Untuk mendapat akhlak baik, harus meninggalkan cara atau tiang yang menuju pada akhlah buruk.
Baca Juga: Mayat Laki-laki Ditemukan Terapung di Pantai Piyuyon Gunungkidul, Korban Sebelumnya Berkemah
Ensiklopedi manajemen hati jilid 3 penulis Syekh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri menyampaikan ada empat tiang penyangga akhlak buruk.
Pertama bodoh.
Kebodohan akan membuat seseorang melihat hal yang baik menjadi buruk, dan hal yang buruk menjadi baik. Sesuatu yang kurang menjadi sempurna, sesuatu yang sempurna menjadi sesuatu yang kurang.
Selain itu pencurian akan membuat orang melihat perkara yang benar menjadi perkara yang salah, demikian juga perkara yang salah menjadi perkara yang benar. Semoga Allah menjauhkan kita dari perusakan dan melindungi kita pelakunya.
Baca Juga: Pererat Tali Silaturahmi, Warga Rendeng Kulon Bantul Gelar Sholawatan dan Pengajian
Kedua kezaliman.
Kezaliman membuat seseorang meletakkan sesuatu yang bukan pada tempatnya. Orang menjadi terbalik dalam menempatkan sesuatu yang baik dalam keputusan, kecepatan maupun kecepatan.
Zalim adalah perlakuan yang tidak adil kejam atau sewenang-wenang terhadap orang lain. Dalam ajaran islam zalim Merujuk pada meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya dan termasuk pada akhlak tercela dan merusak agama dan hubungan sosial.
Maka itu dengan zalim maka orang itu marah pada kondisi yang seharusnya Ridho, Ridho pada kondisi yang seharusnya marah, berpikir bodoh pada kondisi yang seharusnya berpikir.
Baca Juga: Ketika Menko Ekonomi RI Beber Alasan Nego Dagang ke AS, Soal Tekan Tarif Resiprokal Donald Trump