3. Kawan yang buruk.
Allah mengingatkan untuk berteman dengan orang baik. Kawan yang buruk merupakan salah satu sebab terbesar yang mempengaruhi kerasnya hati dan jauhnya seseorang dari Allah Ta’ala.
“Dan bersabarlah kamu bersamasama dengan orangorang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridha anNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (ka rena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan jangan lah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 28)
4. Terbiasa dengan kemaksiatan dan kemungkaran.
Dosa merupakan penghalang seseorang untuk sampai kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan dosa, berarti ia telah memberi setitik noda hitam pada hatinya. Jika ia bertaubat, tidak meneruskan (perbuatan dosa) dan memohon ampunan, maka hatinya kembali berkilau.
Akan tetapi, jika ia berulangulang melakukan hal itu, maka akan bertambah pula noda hitam yang menutupi hatinya, dan itulah “arRân”, sebagaimana yang telah difirmankanNya, “Sekalikali tidak (demikian), sebenar nya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifiîn: 14)” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ahmad)
5. Berpaling dari mengingat Allah Ta’ala.
Lalai dari mengingat Allah karena kesibukan urusan dan kenikmatan dunia fana, maka kematian, sakaratul maut, siksa kubur bahkan seluruh perkara akhirat baik berupa adzab, nikmat, timbangan amal, mahsyar, shirath, surga dan neraka, semua telah hilang dari ingatan dan hatinya.
Memang tidak ada larangan membicarakan permasalahan dan urusan dunia, namun tenggelam dan menghabiskan waktunya hanya untuk urusan tersebut menjadikan hati keras, karena hilangnya hati dari berzikir kepada Allah. Oleh karena itu, dalam keadaan seperti ini, zakekatnya hatinya sudah mati sebelum kematian menjemputnya.
Rasulullah pernah bersabda, “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak berdzikir seperti perumpamaan orang yang hidup dan yang mati.” (Muttafaq Alaih)
Demikian lima penyebab matinya hati manusia. semoga kita terbebas dari lima penyebab itu. *