HARIAN MERAPI - Selama 23 tahun (masa kenabian) Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril. Wahyu ini diterima secara bertahap atau hingga beliau wafat.
Selama itu, Nabi Muhammad SAW juga menerima hadits-hadits qudsi.ma
Yang menjadi pertanyaan lantas bagaimana proses wahyu turun sampai kepada Nabi Muhammad SAW dan bagaimana kondisi Nabi Muhammad ketika memperoleh wahyu.
Baca Juga: Dalam 10 Tahun ke Depan, Bill Gates Prediksi Manusia Hanya akan Bekerja 2 Hari dalam Seminggu
Ada beberapa cara wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad. Merujuk buku Syakhshiyah Ar-Rasul (Muhammad Rawwas Qal’ah Ji, 2008).
Pertama, Jibril mendatangi langsung Nabi Muhammad dalam bentuk laki-laki.
Dalam suatu riwayat malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad dengan mengenakan pakaian serba putih dan berambut hitam.
Saat malaikat datang tidak ada seorang sahabat yang mengenalinya. Jibril menyampaikan wahyu dengan cara bercakap-cakap. Kadang kala, Jibril mendatangi Nabi Muhammad dengan menyerupai seorang sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi.
Baca Juga: Update Respon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi usai Viral Tegur Bupati Indramayu Lucky Hakim di Medsos
Kedua, wahyu turun seperti bunyi lonceng.
Cara ini yang berdasar keterangan yang paling berat buat Nabi Muhammad. Sebab saat wahyu turun Nabi bisa berkeringat meski pada saat turunnya wahyu tersebut sedang musim dingin. Nabi juga sampai sesak nafas.
Ketiga, malaikat Jibril meniupkan wahyu ke dalam hati Nabi Muhammad.
Melalui cara ini, Nabi tiba-tiba saja merasakan wahyu sudah ada di dalam hatinya, tentunya setelah Jibril memasukkannya ke dalam lubuknya.
Baca Juga: Bagini cara memperbaiki pola tidur yang berubah usai libur Lebaran, ikuti petunjuk dokter