Buah Puasa Ramadhan 1446H: Membangun sifat lapang dada

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 17:05 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua FORKOM Dewan Pendidikan Kabupaten-Kota Se-DIY, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua FORKOM Dewan Pendidikan Kabupaten-Kota Se-DIY, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok Pribadi)

Ketiga, mengembangkan dan melatihkan kesabaran diri. Mengembangkan kesabaran dan
tidak marah atau mengeluh ketika ditimpa musibah atau kesulitan.

Keempat, mengingatkan diri sendiri. Mengingatkan diri bahwa segala yang terjadi adalah
kehendak Allah, dan bahwa seseorang tidak memiliki kuasa untuk mengubah apa yang telah terjadi.

Kelima, berlatih relaksasi. Berlatih relaksasi dan mengelola stres untuk mengurangi perasaan
marah atau frustrasi. Relaksasi menjadikan seseorang bisa merenggangkan otot-otot dan fikiran
menjadi semakin jernih.

Keenam, membaca Al-Qur'an dan Al-Hadits. Membaca Al-Qur'an dan Al-Hadits untuk
memahami ajaran Islam tentang kesabaran dan lapang dada. Banyak ibrah yang dapat diambil dari tokoh-tokoh yang diabadikan dalam Al-Quran dan Al-Hadits.

Ketujuh, berdoa kepada-Nya. Berdoa kepada Allah untuk memohon kesabaran dan lapang
dada. Yakinlah doa akan didengar oleh-Nya dan menjadikan ketenteraman dalam hati yang berdoa.

Kedelapan, mengembangkan empati dengan orang lain. Mengembangkan empati dan
memahami perasaan orang lain untuk mengurangi perasaan marah atau frustrasi. Yakinkan pada diri sendiri bahwa pergaulan dengan banyak orang akan berhadapan dengan orang lain dengan segala macam permasalahanannya di dalam kehidupan mereka.

Kesembilan, membangun jaringan dukungan (social support). Membangun jaringan dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas untuk mendapatkan dukungan dan bantuan ketika
menghadapi kesulitan.

Kesepuluh, membuat refleksi diri. Membuat refleksi diri untuk memahami dan mengenali
perasaan dan pikiran yang sedang dialaminya, serta untuk memperbaiki diri dan meningkatkan
kualitas hidup untuk masa-masa yang akan datang. *

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Ketua FORKOM Dewan Pendidikan Kabupaten-Kota Se-DIY,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X