HARIAN MERAPI - Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau hari raya Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025.
Mengutip dari laman resmi Kemenag RI, sidang isbat merupakan sebuah sarana yang diperlukan oleh negara agar dapat bersepakat dalam menentukan sejumlah awal bulan dalam tahun Hijriah atau Islam. Terutama terkait penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, hingga Dzulhijjah.
Pada hari ‘Idul Fitri seseorang yang beriman merasakan dalam dirinya dua macam kegembiraan, yaitu kegembiraan yang timbul karena menunaikan kewajiban dan kegembiraan mengenai pahala yang diperoleh berkat ibadah puasa yang telah dilaksanakan.
Seseorang yang telah melaksanakan ibadah Ramadhan secara benar terdapat tanda-tanda
meningkatnya ketakwaan dan keagamaannya; antara lain: (1) teguh kepada keyakinan, tetapi arif. (2) tekun menuntut ilmu dan semakin berilmu semakin merendah,
(3) semakin berkuasa, semakin bijaksana, (4) tampak berwibawa di depan umum, (5) jelas syukurnya ketika beruntung, (6) menonjol qonaahnya dalam pembagian rizqi, (7) senantiasa berhias walaupun miskin, (8) selalu cermat, (9) tidak boros walaupun kaya,
(10) murah hati dan murah tangan, (11) tidak menghina lagi mengejek, (12) tidak menghabiskan waktu dalam permainan sia-sia, (13) tidak berjalan membawa fitnah, (14)
disiplin dalam tugasnya, (15) tinggi dedikasi dan rasa pengabdian, (16) terpelihara identitasnya,
(17) tidak menuntut yang bukan haknya serta tidak menahan hak orang lain, (18) kalau melakukan kesalahan kemudian ditegur, dia menyesali kesalahannya, (19) kalau bersalah secepatnya istighfar (mohon ampun kepada Allah),
Baca Juga: Pemerintah tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin 31 Maret 2025
dan (20) bila dimaki ia tersenyum sambil berkata: “Jika anda benar, aku bermohon semoga Tuhan mengampuniku. Dan jika anda keliru, aku bermohon semoga Tuhan mengampunimu”.
Ketika bulan Syawal 1446 H tiba nanti malam, umat Islam telah melaksanakan ibadah dengan
sempurna, telah memperoleh predikat orang-orang yang bertaqwa.
Merasa telah melaksanakan ibadah dengan sempurna dan merasa yakin telah bersih dari segala dosa dan mendapat ampunan dari Allah Swt layaknya seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya yaitu dalam keadaan suci (fitri).
Rasululhah SAW dalam suatu hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA katanya: Rasulullah
SAW bersabda: “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu suci bersih.“ Oleh karena itu
perayaan Idul Fitri hakekatnya adalah momentum kembali ke jalan yang suci, menatap hari esok
dengan berpikir suci, bertindak suci dan mempunyai tujuan yang lurus.
Baca Juga: Pemudik dengan kendaraan pribadi disarankan punya car seat buat anak, ini manfaatnya
Untuk mempertahankan kondisi fitrah maka awal Syawal nanti merupakan titik tolak untuk
hari-hari mendatang. Di satu sisi hasil gemblengan Ramadhan dapat dipertahankan, dan di sisi lain dalam amalan harus menunjukkan peningkatan sebagai pertanda bahwa gemblengan dalam bulan Ramadhan tidak menjadi sia-sia.