Islam tentang wabah penyakit semisal AIDS, ujian keimanan

photo author
- Senin, 2 Desember 2024 | 07:05 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)

Kelima, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah SWT untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan
apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janhan pula kamu lari daripadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keenam, Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Jauhilah orang-orang yang terkena
lepra, seperti kamu menjauhi singa,” (HR. Bukhari).

Ketujuh, “Nabi SAW bersabda: ‘Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang
sehat,” (HR. Bukhari dan Muslim).”

Kedelapan, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak boleh bderbuat madlarat dan hal yang
menimbulkan madlarat.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad ibn Hanbal).

Kesembilan, “Dari Abdullah bin Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika
turun hujan (pada siang hari Jumat), jika engkau telah mengucapkan : ‘asyhadu an laa
ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah’, maka janganlah kamu
mengucapkan: ‘Hayya alash-shalaah’, namun ucapkan “shalluu fii buyuutikum (shalatlah
kalian di rumah kalian).

Abdullah bin Abbas berkata, ‘Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata, ‘Apakah kalian merasa heran terhadap ini ke semua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (maksudnya Rasulullah SAW). Shalat Jumat memang wajib, namun aku tidak suka jika harus membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan.” (HR. Bukhari dan Muslim). *


Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X