Keempat, menjodohkan sesama muslim termasuk tolong menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan.
Firman Allah SWT: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur; 24:32).
Kelima, ada anjuran doa untuk selalu disampaikan kepada-Nya agar dikaruniai jodoh dan
keturunan yang baik, yakni: “Dan orang orang yang berkata: ''Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan; 25:74).
Keenam, Al-Quran juga mengatur cara berkumpul yang ma’ruf dan islami, sebagaimana
firman-Nya: “Istrimu adalah ladang bagimu. Maka, datangilah ladangmu itu (bercampurlah dengan benar dan wajar) kapan dan bagaimana yang kamu sukai. Utamakanlah (hal yang terbaik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menghadap kepada-Nya. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin.” (QS. Al-Baqarah; 2:223).
Ketujuh, di antara sumber-sumber kebahagiaan manusia adalah istri yang shalehah, anak yang
saleh/salehah dan berbagai sumber kebahagiaan lainnya. Firman Allah SWT: “Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran; 3:14).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro
Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia Pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Keagamaan (KIP3MK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta
Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM)